google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) Jual Saham Langsung ke konten utama

PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) Jual Saham


PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) berencana menjual kembali saham hasil buyback. Produsen ponsel ini akan menggunakan dana tersebut untuk perluasan usaha.

Analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra mengatakan, aksi korporasi yang dilakukan oleh PTSN berdampak positif bagi kinerjanya.

"Tentu itu positif, ekspansi itu akan memberikan posisi yang bagus untuk perusahaan dalam jangka panjang dan menyehatkan neraca keuangan ke depannya," jelasnya, Kamis (23/8).

Aditya bilang kinerja PTSN sejauh ini cukup baik, tapi ada kenaikan utang di jangka pendek yang nilainya cukup besar dan dalam denominasi dollar AS.

"Ini yang harus diperhatikan jika kita melihat akhir-akhir ini pergerakan rupiah melemah terhadap dollar dan tentu akan mempengaruhi solvency perusahaan, posisi DER (debt to equity ratio) sudah di atas 1,65 kali," katanya.

Namun terlepas dari hal itu, Aditya mengungkapkan, kinerja perseroan memang terdongkrak karena ASUS telah berinvestasi di Indonesia melalui PTSN.

"Pendapatan yang berasal dari industri khususnya ASUS juga terbilang tinggi, begitupun dari jasa perakitan yang berasal dari Erajaya. Kinerja laba bersih di prediksi akan bisa mencapai sekitar Rp 65 milyar. sejauh ini kondisi bisnis sampai dengan akhir tahun masih cukup positif," tandasnya.

Namun, ia bilang secara likuditas agak bermasalah karena saham PTSN kurang likuid, hal ini yang harus diperhatikan oleh investor.

"Saya sarankan untuk wait and see dulu dan karena sudah priced in, maka saat ini target harga netral untuk jangka panjang hingga akhir tahun di level Rp 350 per saham," tambahnya.

Untuk diketahui, pada periode semester I 2018, PTSN membukukan kinerja yang cukup memukau.

PTSN membukukan kenaikan pendapatan sebesar 57,2% menjadi US$ 66,60 juta dari US$ 42,36 juta pada periode serupa di tahun lalu.

Beban pokok penjualan naik 56% menjadi US$ 59,18 juta dari US$ 37,99 juta pada periode yang sama di tahun lalu.

Meskipun demikian, dalam periode enam bulan pertama tahun ini PTSN sukses membukukan peningkatan laba bersih yang cukup tinggi sebesar 544% menjadi US$ 2,38 juta dari US$ 369,771 pada periode yang sama di tahun lalu.

Total aset PTSN juga naik 107,2% menjadi US$ 139,23 juta pada periode Juni 2018 dari US$ 67,20 juta pada akhir tahun lalu.

Berdasarkan data dari RTI, saat ini Price Earning Ratio (PER) PTSN sebesar 9,49 kali dan hingga akhir perdagangan hari ini, harga saham PTSN stagnant di level Rp 370 per saham.

http://investasi.kontan.co.id/news/harga-sudah-priced-in-analis-sarankan-wait-and-see-saham-sat-nusapersada-ptsn

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d