Direktur Keuangan PP Presisi Benny Pidakso mengatakan perseroan masih membidik kontrak baru melalui anak usaha PT Lancarjaya Mandiri Abidi (LMA). Pihaknya mengklaim memiliki sejumlah potensi kontrak di sektor jasa pertambangan.
“Kontrak pengangkutan potensinya sekitar Rp1 triliun hingga Rp1,5 triliun di luar yang sudah kami dapatkan sampai dengan Juli 2018,” ujarnya di Jakarta, Selasa (28/8/2018).
Benny mengungkapkan akan memperbesar pasar bisnis jasa pertambangan LMA. Salah satu strategi yang ditempuh yakni dengan mengucurkan investasi alat berat pertambangan Rp300 miliar—Rp400 miliar sampai dengan akhir 2018.
“Target sampai akhir tahun ada 900 unit alat berat yang akan digunakan untuk pertambangan,” jelasnya.
Sebelumnya, dia juga juga menjelaskan bahwa emiten berkode saham PPRE itu melakukan peningkatan jalan hauling yang dikerjakan oleh kontraktor lain. Pekerjaan tersebut ditargetkan rampung pada November 2018.
Sebagai catatan, PPRE mengantongi kontrak baru Rp3,5 triliun sampai dengan akhir Juli 2018. Dengan tambahan tersebut, total kontrak dihadapi yang dimiliki mencapai Rp12,5 triliun termasuk carry over Rp9 triliun dari periode 2017.
Pada 2018, perseroan membidik kontrak baru Rp7,5 triliun hingga Rp8 triliun. Diproyeksikan, total kontrak dihadapi yang dimiliki menembus Rp16,5 triliun akhir tahun ini.
http://market.bisnis.com/read/20180828/192/832544/pp-presisi-ppre-incar-kontrak-pengangkutan-batu-bara-rp15-triliun
Komentar
Posting Komentar