google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA) Gunakan Capex Untuk Beli Lahan Langsung ke konten utama

PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA) Gunakan Capex Untuk Beli Lahan

PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA) Gunakan Capex Untuk Beli Lahan


PT Metropolitan Land Tbk. telah membelanjakan Rp177 miliar belanja modalnya pada semester I/2018 untuk pembelian lahan seluas 170 hektare.

Direktur Keuangan PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA) Olivia Surodjo mengatakan secara keseluruhan realisasi belanja modal (capital expenditure/capex) perseroan adalah Rp330 miliar per Juli 2018, dari total anggaran sepanjang tahun yang senilai Rp450 miliar.

“Total lahan kami di area eksisting ada 650 hektare (ha), sekitar itu. Masih ada lokasi baru yang belum bisa saya sebutkan, masih di Jawa tetapi bukan Jabodetabek, itu sekitar 170 ha, jadi luas land bank kami sekitar 800 ha,” terangnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (29/8/2018).

Hingga Juli 2018, perseroan mengantongi marketing sales sebesar Rp1,4 triliun atau sudah 70% dari target tahun ini yang senilai Rp2 triliun.

Olivia menyebutkan pada semester I/2018 perseroan membukukan laba Rp234 miliar, naik 109% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp112 miliar. Adapun total pendapatan usaha MTLA pada semester I/2018 sebesar Rp596 miliar atau tumbuh 22% secara year-on-year (yoy) dari sebelumnya Rp488 miliar.

“Revenue untuk di Metland Cibitung itu di atas 20%, sedangkan Metland Menteng sekitar 11%. Paling besar di Cibitung karena kami plotting lahan untuk jual ke rumah sakit dan sekolah,” jelasnya.

Olivia menerangkan sangat penting untuk menggandeng mitra dalam pengelolaan lahan komersial agar dapat memberikan nilai tambah bagi proyek perseroan.

Di Metland Cileungsi misalnya, MTLA sudah menjual lahan untuk pembangunan sekolah Al-Azhar. Sementara itu, di Metland Cibitung, perseroan menjual lahan komersial untuk RS Hermina.
http://market.bisnis.com/read/20180830/192/833150/mtla-andalkan-capex-beli-lahan-170-ha

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

BELAJAR SAHAM di SAHAM ONLINE

Untuk rekan-rekan yang hendak BELAJAR INVESTASI SAHAM atau TRADING SAHAM, rekan-rekan bisa akses materi pembelajaran terkait dengan mudah dan gratis melalui link di bawah ini WEBSITE SAHAM ONLINE - BELAJAR SAHAM untuk inspirasi dalam investasi saham, rekan-rekan juga bisa baca beberapa artikel melalui link berikut ini WEBSITE SAHAM ONLINE - INSPIRASI SAHAM sedangkan jika rekan-rekan lebih tertarik untuk belajar investasi atau trading saham melalui VIDEO TUTORIAL yang tertata berdasarkan topik sudah terbagi menjadi beberapa playlist, rekan-rekan bisa akses di link berikut ini CHANNEL YOUTUBE SAHAM ONLINE 

Kisah Timothy Ronald, Miliarder Saham Berumur 20 Tahun

Dari usia muda, Timothy (20) terinspirasi investor saham sukses seperti Warren Buffett dan Cathie Wood. Namun setelah gagal melakukan trading cryptocurrency (mata uang kripto) di usia 16 tahun, ia bertekad untuk mempelajari seluk beluk pasar modal. Untuk mengumpulkan modal supaya bisa berinvestasi saham, Timothy memutuskan berdagang. Ia menjual pomade, jam tangan, hingga sedotan di marketplace saat hari kerja. Ia juga menjalankan part-time wedding organizer di saat akhir pekan. Ia melakoninya saat menduduki bangku SMA. Setelah itu, sembari kuliah, Timothy mendirikan advertising agency yang melayani beberapa klien UMKM sampai startup kecil. Uang yang didapatkan dari menjalankan beberapa usaha tersebut diinvestasikan seluruhnya di saham. Berbekal pengalaman melipatgandakan uangnya di pasar modal, Timothy mulai secara aktif sharing di social media mengenai investasi saham. "Investasi terbaik bukanlah berinvestasi di saham, melainkan investasi di ilmu," katanya. Buku seharga 400 ...