"Walaupun kondisi suku bunga acuan meningkat dan adanya gejolak ekonomi global, kami optimistis hingga akhir tahun akan mampu menyokong target laju pertumbuhan kredit di atas rata-rata nasional dengan adanya pendanaan yang kuat," ujar Direktur Bank BTN, Iman Nugroho Soeko di Jakarta, Senin.
Ia memaparkan per Juni 2018, BTN mencatatkan secondary reserve senilai Rp14,02 triliun. Bank BTN juga memiliki dana pendamping jangka panjang berupa obligasi dan Negotiable Certificate of Deposit (NCD) dengan outstanding per Juni 2018 senilai Rp20,95 triliun.
Dia menambahkan pemerintah dan regulator juga telah membantu menstimulus sektor properti dengan berbagai kebijakan, sehingga menambah kepercayaan perseroan.
Target perseroan ditopang peluang peningkatan kredit dengan adanya relaksasi Loan-to-Value (LTV) dan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) serta penurunan biaya dana dan biaya operasional dari masuknya aliran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Bank Indonesia misalnya, lanjut Iman, telah memberlakukan relaksasi LTV yang berlaku mulai 1 Agustus 2018. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga merencanakan merelaksasi beberapa ketentuan, seperti mengubah perhitungan ATMR, mendorong pendanaan KPR melalui sekuritisasi, meningkatkan batas pembiayaan dengan agunan, dan meningkatkan koordinasi dengan instansi lain.
Pada semester kedua tahun ini, tambah Iman, Bank BTN pun kembali masuk dalam daftar bank penyalur FLPP yang akan membantu mengurangi beban biaya baik operasional maupun dana. . "Dengan berbagai stimulus itu serta kesiapan Bank BTN menggarap berbagai peluang bisnis yang ada, kami meyakini akan tetap mencatatkan realisasi kinerja bisnis sesuai target yang telah ditetapkan sejak awal tahun," katanya.(end)
http://www.iqplus.info/news/stock_news/bbtn-btn---gejolak-ekonomi-global-tak-ganggu-bisnis,39073206.html
Komentar
Posting Komentar