PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) menargetkan dapat menyalurkan kredit sebesar Rp14 triliun hingga akhir tahun 2018. Angka ini tumbuh jika dibandingkan dengan realisasi kredit tahun sebeleumnya sekitar Rp10,1 triliun.
"Kami targetkan kredit tumbuh atau sebesar Rp14 triliun hingga akhir tahun ini. Kontribusinya, menengah tetap akan tumbuh lebih banyak. Secara presentase itu sekitar 60% menengah, dan 40% ritel & konsumer," kata Direktur Utama BRI Agro, Agus Noorsanto, dalam paparan kinerja kuartal kedua BRI Agro, di Kantornya, kemarin.
Diketahui, BRI Agro berhasil membukukan laba senilai Rp131 miliar per kuartal II/2018. Angka ini tumbuh signifikan atau sebesar 160,84% dibandingkan periode yang sama tahun 2017.
Menurut Agus, pertumbuhan laba bersih tersebut terutama didukung oleh ekspansi pembiayaan yang juga tumbuh cukup tinggi serta terjaganya biaya dana yang relatif stabil serta adanya perbaikan kualitas kredit.
"Pertumbuhan laba yang sangat signifikan tersebut didukung oleh pertumbuhan Simpanan dan Pinjaman yang berada di atas angka 40% dibanding tahun sebelumnya," jelasnya.
Adapun aset perusahaan anak PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk tersebut per akhir kuartal II/2017 tercatat senilai Rp18,77 triliun, tumbuh 50,58% dibandingkan posisi aset periode yang sama tahun lalu senilai Rp12,46 triliun.
Kata Agus, pertumbuhan aset berjalan seiring dengan penyaluran pembiayaan yang hingga kuartal II/2018 mencapai Rp13,16 triliun. "Nilai tersebut meningkat 43.49% dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 9,17 triliun,"jelasnya.
Dari total pembiayaan itu, Agus menerangkan bahwa peningkatan terbesar terjadi pada segmen ritel yakni tumbuh sebesar 57,17 % dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan segmen menengah hanya meningkat sebesar 42,47% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu dari sisi penghimpunan dana, total Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI Agro per akhir kuartal II/2018 tercatat mencapai Rp14,88 triliun. Nilai tersebut tumbuh sebesar 44.64% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp10,28 triliun.
"Kami terus berupaya mendorong peningkatan dana murah melalui produk tabungan maupun giro untuk menghemat biaya dana. Upaya tersebut antara lain dengan meluncurkan produk berbasis teknologi digital seperti mobile banking, Cash Management System (CMS), internet banking maupun fitur-fitur lainnya yang bekerja sama dengan Bank BRI sebagai perusahaan induk,"ungkapnya. (end/as)
Baca juga : CARA CEPAT KAYA DENGAN INVESTASI SAHAM
Komentar
Posting Komentar