IQPlus, (07/08) - Presiden Komisaris PT Alam Sutera Realty Tbk Harjanto Tirtohadiguno sebagai investor menjamin pengembangan proyek Taman Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Ungasan, Bali, tidak menyimpang dari konsep awal serta tetap berbasis budaya.
Harjanto di Bali, Minggu, menyatakan jika selama ini ada kekhawatiran dari sejumlah pihak mengenai rencana pengembangan GWK yang dianggap menyimpang dari konsep awal menurut dia hal itu tidak beralasan.
"Ada yang beranggapan GWK ke depan akan dibangun dan dilengkapi dengan kompleks real estate terpadu karena kami perusahaan properti yang tbk, sekarang yang dimaksud dengan real estate terpadu itu apa? Kalau yang dimaksud pengembangan perumahan jelas tidak mungkin. Ke depan kami hanya akan membangun fasilitas supporting untuk kawasan ini," katanya.
Fasilitas pendukung yang dimaksud meliputi hotel, akomodasi, restoran, dan berbagai fasilitas lainnya.
Pihaknya menyadari sejak awal bahwa konsep GWK sejak mula dibangun adalah taman budaya.
"Ini kan taman budaya jadi pengembangannya jelas akan disesuaikan dengan konsep-konsep yang mengadaptasi lokal genius Bali," katanya.
Harjanto menegaskan rencana pengembangan komersial atau "residential" di kawasan GWK sendiri sampai saat ini masih dalam kajian dengan mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain bisnis pariwisata dan properti di Bali pada 2019.
Apalagi menurut dia, investasi yang ditanamkan di proyek budaya yang rampung dibangun selama 28 tahun itu juga dilakukan perseroan secara bertahap.
Namun pihaknya menargetkan pengembangan kawasan taman budaya GWK dan fasilitas pendukungnya bisa terselesaikan dalam waktu lima tahun ke depan.
"Targetnya selesai dalam waktu lima tahun," katanya. (end)
Komentar
Posting Komentar