google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Proyeksi PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI) Di Masa Depan Langsung ke konten utama

Proyeksi PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI) Di Masa Depan


Bisnis.com, JAKARTA--Produsen roti, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. memproyeksikan pertumbuhan penjualan pada semester II/2018 melampaui semester I/2018 yang tumbuh 7%.

External Communications Head ROTI Stephen Orlando menuturkan, kinerja perseroan pada semester II/2018 akan lebih baik ketimbang semester I/2018.

Adapun penjualan ROTI pada paruh pertama tahun ini senilai Rp1,27 triliun, tumbuh 7,62% dari posisi Rp1,18 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya

"Penjualan semester II ditargetkan lebih membaik dibandingkan semester I. Hal ini melihat secara hostorical, penjualan peerusahaan di semester II yang biasanya meningkat dari semester I," tulisnya dalam surat elektronik kepada Bisnis.

Dia mengungkapkan, penjualan pada kuartal II/2018 sedikit menurun dibandingkan dengan kuartal I/2018, karena adanya seasonility di bisnis perseroan, dimana biasanya penjualan akan menurun pada Ramadhan.

Stephen mengatakan, bila dilihat varian produk, penjualan produk roti tawar memberikan kontribusi terbesar disusul varian roti manis di posisi kedua. Menurutnya, penjualan cake juga cukup meningkat secara signifikan dari tahun sebelumnya, walaupun secara presentase, kontribusinya belum sebesar roti tawar maupun roti manis.

Stephen pun optimis, peluang penjualan cake masih sangat besar untuk ke depannya. Dari sisi segmen penjualan, penjualan paling tinggi yakni roti tawar Sari Roti dengan nilai Rp1 triliun, sedangkan roti manis, kue dan lain-lain masing-masing senilai Rp589,92 miliar, Rp61,47 miliar dan Rp2,78 miliar.

Dari segi market, katanya, penjualan masih didominasi di area pulau Jawa. Dari sisi geografis, penjualan paling banyak berada di wilayah Tengah senilai Rp1,06 triliun, lalu disusul wilayah Barat, Timur dan Filipina masing-masing senilai rp136,99 miliar, Rp44,3 miliar dan 33,66 miliar.

Meskipun penjualan meningkat, akan tetapi emiten bersanddi saham ROTI membukukan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk semester I/2018 senilai Rp39,97 miliar, turun 19,8% dari posisi Rp49,84 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Penurunan laba itu, disebabkan beban usaha dan beban operasional ROTI pada semester I/2018 masing-masing senilai Rp666,03 miliar dan Rp1,3 miliar, masing-masing meningkat 24,77% dan 49,5% year on year.

Dalam beban usaha, ada komponen beban penjualan persediaan kadaluarsa/ cacat senilai Rp158,05 miliar pada semester I/2018, naik 27,5% year on year dari posisi Rp123,92 miliar.

Baca juga:

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...