Direktur Utama SMBR, Rahmad Pribadi menjelaskan bahwa, hal tersebut disebabkan beban usaha untuk penyelesaian pengembangan pabrik Baturaja II dan beban biaya bunga pinjaman perbankan.
.Jadi Laba SMBR akan terkoreksi 12%, tapi tahun depan akan lebih baik,. kata Rahmad di gedung Bursa Efek Indonesia, Kemarin.
Akan tetapi, lanjut dia, penjualan perseroan akan meningkat sebesar 32% dibanding penjualan akhir tahun 2017. .Dengan demikian, EBITDA akhir 2018 akan meningkat 46%,. tambah dia.
Selain itu, Rahmad juga mengungkapkan kalau pihaknya tengah mengincar tambang batubara di lingkungan operasional SMBR. Tambang Batubara dalam bidikan tersebut adalah tambang dengan cadangan terbukti 40 juta hingga 100 juta ton.
.Saat ini masih melakukan uji tuntas terhadap berapa tambang di sekitar wilayah kerja SMBR,. paparnya.
Untuk itu, ia mengaku bahwa perseroan menyiapkan dana sebesar Rp300 miliar untuk merampung akusisi tambang tersebut. .kami harap akuisisi tambang batubara rampung pada kuartal IV 2018,. imbuhnya.
Dengan rampungnya akuisisi tambang itu, maka 50% dari kebutuhaan batubara pada tahun 2019 akan ditopang oleh tambang tersebut. .Saat ini kebutuhan batubara sebesar 500 ribu ton pertahun dan semua saat dipasok oleh PTBA,. jelas dia.
Perlu diketahui, biaya bahan bakar batubara terhadap 1 ton krikel sebesar 30% dari total biaya. Sedangkan jika menggunakan batubara dari tambang sendiri akan berhemat 50% dari biaya saat ini. (end/fu)
http://www.iqplus.info/news/stock_news/smbr-laba-bersih-semen-baturaja-diperkirakan-bakal-tergerus-di-akhir-tahun,39073111.html
Komentar
Posting Komentar