google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Prospek Saham TLKM | 30 Agustus 2018 Langsung ke konten utama

Prospek Saham TLKM | 30 Agustus 2018

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) 


PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) saat ini tengah mempersiapkan penerbitan medium term notes (MTN) Rp 1,5 triliun. Namun, manajemen memastikan MTN bukan merupakan alternatif dibatalkannya Komodo Bond.

"MTN lebih untuk reprofiling utang," ujar Harry M. Zen, Direktur Keuangan TLKM, Rabu (28/9). Harry bilang, komposisi pinjaman bank TLKM cukup besar.

Masalahnya, Bank Indonesia (BI) sudah beberapa kali menaikkan suku bunga acuan. Tren ini diperkirakan bakal berlanjut hingga beberapa waktu ke depan.

Sehingga, hal itu berpotensi membuat beban bunga Telkom bertambah. Atas dasar ini, TLKM memutuskan untuk merilis MTN. Sebab, MTN memiliki kupon yang tetap.

Sayang, Harry belum bersedia memperinci berapa yield MTN tersebut. "Karena baru akhir pekan ini signing dilakukan," imbuhnya.

Namun, berdasarkan dokumen penawaran, MTN tersebut terbagi menjadi dua jenis, yakni konvensional dan syariah. Rentang yield keduanya sama, 7,75%-8,75% untuk MTN tenor 3 tahun.

MTN tenor 2 tahun memiliki yield 7,50^-8,50%. Sedang yield untuk tenor satu tahun antara 7,25% hingga 8%.

Kinerja TLKM semester I tahun ini mengalami penurunan. Meski demikian, saham emiten pelat merah tersebut tetap prospektif.

"Tapi, semester II ini lebih bersahabat untuk TLKM," tulis Giovani Dustin, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia dalam riset 1 Agustus.

Pendapatan dari segmen bisnis data bakal kembali membaik sehingga, kinerja TLKM masih tetap inline hingga akhir tahun.

Dia masih mempertahankan rekomendasi buy saham TLKM dengan target harga Rp 5.000 per saham. Kemarin, saham perusahaan stagnan di level Rp 3.580 per saham.
https://investasi.kontan.co.id/news/telkom-tlkm-akan-terbitkan-mtn-rp-15-triliun-pekan-ini

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

BELAJAR SAHAM di SAHAM ONLINE

Untuk rekan-rekan yang hendak BELAJAR INVESTASI SAHAM atau TRADING SAHAM, rekan-rekan bisa akses materi pembelajaran terkait dengan mudah dan gratis melalui link di bawah ini WEBSITE SAHAM ONLINE - BELAJAR SAHAM untuk inspirasi dalam investasi saham, rekan-rekan juga bisa baca beberapa artikel melalui link berikut ini WEBSITE SAHAM ONLINE - INSPIRASI SAHAM sedangkan jika rekan-rekan lebih tertarik untuk belajar investasi atau trading saham melalui VIDEO TUTORIAL yang tertata berdasarkan topik sudah terbagi menjadi beberapa playlist, rekan-rekan bisa akses di link berikut ini CHANNEL YOUTUBE SAHAM ONLINE 

Kisah Timothy Ronald, Miliarder Saham Berumur 20 Tahun

Dari usia muda, Timothy (20) terinspirasi investor saham sukses seperti Warren Buffett dan Cathie Wood. Namun setelah gagal melakukan trading cryptocurrency (mata uang kripto) di usia 16 tahun, ia bertekad untuk mempelajari seluk beluk pasar modal. Untuk mengumpulkan modal supaya bisa berinvestasi saham, Timothy memutuskan berdagang. Ia menjual pomade, jam tangan, hingga sedotan di marketplace saat hari kerja. Ia juga menjalankan part-time wedding organizer di saat akhir pekan. Ia melakoninya saat menduduki bangku SMA. Setelah itu, sembari kuliah, Timothy mendirikan advertising agency yang melayani beberapa klien UMKM sampai startup kecil. Uang yang didapatkan dari menjalankan beberapa usaha tersebut diinvestasikan seluruhnya di saham. Berbekal pengalaman melipatgandakan uangnya di pasar modal, Timothy mulai secara aktif sharing di social media mengenai investasi saham. "Investasi terbaik bukanlah berinvestasi di saham, melainkan investasi di ilmu," katanya. Buku seharga 400 ...