google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Kontrak Baru PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) 2018 Langsung ke konten utama

Kontrak Baru PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) 2018

Kontrak Baru PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) 2018


PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) terus menggenjot penjualan beton pracetak demi memenuhi target pendapatan tahun ini.

Sepanjang Januari-Juli 2018, anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) ini telah membukukan kontrak baru Rp 3,66 triliun. Pencapaian itu setara 48,8% dari target kontrak anyar pada tahun ini yang mencapai Rp 7,5 triliun.

Apabila dibandingkan periode yang sama tahun lalu, torehan kinerja tersebut juga meningkat sebesar 25%. Selama tujuh bulan pertama di tahun lalu, emiten berkode saham WTON di Bursa Efek Indonesia ini hanya mengantongi kontrak baru Rp 2,92 triliun.

Dengan tambahan carry over atau kontrak limpahan tahun lalu senilai Rp 5,32 triliun, maka total kontrak yang dipegang Wika Beton hingga akhir Juli 2018 mencapai lebih dari Rp 8 triliun.

Sekretaris Perusahaan PT Wika Beton Tbk Yuherni Sisdwi mengatakan, pihaknya berharap selama semester kedua tahun ini bisa mendapatkan kontrak baru sebesar Rp 4,4 triliun. Selama bulan Juli sudah diperoleh kontrak baru sekitar Rp 400 miliar.

Dengan begitu, di sisa lima bulan terakhir ini Wika Beton masih harus mengejar kontrak anyar sekitar Rp 3,9 triliun lagi. Untuk mencapai target kinerja pada tahun ini, Yuherni bilang, kontrak baru yang akan dibidik Wika Beton tidak hanya terbatas pada proyek internal dari kelompok usaha WIKA, tetapi juga dari proyek eksternal.

"Kontrak baru yang masih disasar dari proyek WIKA, BUMN maupun swasta," ungkap Yuherni kepada Kontan.co.id, Selasa (21/8) lalu.

Proyek Wika Beton

Proyek yang menyumbang kontrak baru selama Januari hingga Juli tahun ini masih didominasi oleh proyek-proyek infrastruktur, yakni sebesar 68,85%, disusul proyek energi 23,48%, properti 4,22%, sektor industri 3,09% serta pertambangan 0,35%.

Proyek-proyek tersebut seperti penyediaan tiang pancang Dermaga Kijing-Menpawah, readymix untuk proyek Kereta Api Cepat Jakarta–Bandung seksi 4 dan 5, readymix tol Cengkareng–Kunciran, tiang pancang Dermaga KBN–Marunda.

Proyek lainnya adalah tiang pancang PLTGU Tambak Lorok, pembangunan Jembatan Tondano, tol Menado–Bitung, tol Balikpapan–Samarinda, pengadaan box girder MBK 5, serta pembangunan pengaman Muara Sungai Ijo Kebumen.

Hingga Juli 2018, Wika Beton telah menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 265 miliar setara 39,2% dari anggaran tahun ini sebesar Rp 676 miliar. Memang, capex tahun ini masih fokus untuk menambah kapasitas produksi.

Manajemen WTON menargetkan kapasitas produksi hingga akhir 2018 mencapai 3,6 juta ton. Saat ini, total kapasitas pabrik Wika Beton mencapai 3,3 juta ton per tahun, yang berasal dari 12 pabrik di sejumlah daerah.
http://investasi.kontan.co.id/news/wika-beton-mengantongi-kontrak-rp-366-triliun

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...