google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Global Market Review | 13 Agustus 2018 Langsung ke konten utama

Global Market Review | 13 Agustus 2018


Mirae Asset Sekuritas Indonesia Global Market
(August 13, 2018)
Investment Information Team)
(angga.choirunnisa@miraeasset.co.id)

U.S

S&P 500 logs worst day in 6 weeks as Turkey’s lira crisis spotlights global risks

The S&P 500 on Friday notched its worst daily drop since late June amid a broad global equity retreat that was fueled by a mounting currency crisis in Turkey, which has raised the alarm for possible contagion into other markets. The U.S. dollar DXY, +1.34%  viewed as a haven relative to other currencies, muscled to its firmest level in 14 months against major rivals.

The S&P 500 SPX, -0.71% lost 20.30 points to 2,833.28.  DJIA, -0.77% fell 196.09 points, or 0.8%, to 25,313.14

The U.S. dollar surged 13% against the Turkish lira USDTRY, +6.6075% According to FactSet data, the lira is down 20% this week, bringing its year-to-date slump to more than 40%.

The move that comes after the European Central Bank expressed concern about the country, where President Recep Tayyip Erdogan was re-elected in a snap vote in June and whose growing power has raised questions about the independence of the country’s central bank. The lira’s stumble prompted U.S. President Donald Trump to announce a doubling of U.S. tariffs on certain Turkish goods.

Europe

FTSE 100 ends lower as Turkey contagion angst grows, but retains slight weekly gain

U.K. stocks finished in negative territory Friday, dragged down alongside the broader European equity market, on mounting concerns that Turkey’s currency crisis will metastasize to eurozone lenders. However, London’s blue-chips index retained a slight weekly gain on the back of persistent sterling weakness. U.K. stocks were little changed after a reading of British economic growth came in line with expectations.

The FTSE 100 UKX, -0.97% fell 1% to 7,667.01

Equities across the region SXXP, -1.07% stumbled following a Financial Times report that the European Central Bank is growing more concerned about exposure of European banks to Turkey’s woes. The Turkish lira USDTRY, +6.7227%  was sent plunging to its lowest in a year against the U.S. dollar on Friday.

The euro EURUSD, -0.1753%  also dropped against the dollar “as investors feared European banks exposure to the lira. The common currency broke below the key $1.1500 support mark for the first time in more than a year. The fears also rippled to [the pound-dollar pair] which took out the $1.2750 barrier in early London dealing,” said Boris Schlossberg, managing director of FX strategy at BK Asset Management.

Meanwhile, retail stocks ended lower as upscale apparel and accessories retailer House of Fraser went into administration after a collapse in talks between the company and its creditors.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d