KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan mobil sedan di semester pertama tahun ini tak sebagus mobil multi purpose vehicle (MPV). Data Gaikindo menunjukkan, penjualan pabrikan ke diler (wholesales) untuk sedan turun 27% menjadi 3.936 unit. Sedangkan, penjualan mobil MPV naik 24% menjadi 304.962 unit.
Namun, penurunan penjualan sedan dinilai tak berimbas negatif pada kinerja emiten otomotif, seperti Astra International (ASII).
Head of Investor Relation Division PT Astra International (ASII) Tira Ardianti mengakui, saat ini, angka penjualan mobil MPV berada di atas mobil sedan. MPV lebih diminati karena karakteristik orang Indonesia yang suka kebersamaan. Selain itu, harga sedan yang lebih mahal membuat masyarakat lebih memilih MPV.
Namun, menurut Tira, penurunan penjualan sedan tidak berimbas banyak pada kinerja ASII. Sebab, product range ASII cukup luas dan masing-masing menyasar pasar yang berbeda. "Kami coba memenuhi keinginan masyarakat Indonesia dari berbagai segmen," kata dia, kemarin.
Apalagi, dari sisi volume, MPV masih mendominasi penjualan Astra. Itu sebabnya, kontribusi terhadap pendapatan dan laba masih didominasi oleh MPV.
Tira menambahkan, pasar sedan di Indonesia masih di kisaran 1%. Meski begitu, ia optimistis penjualan sedan masih bisa tumbuh. "Tapi tidak dalam waktu dekat. Jika kelak income level meningkat, infrastruktur juga lebih mendukung, bisa saja penjualan sedan meningkat," imbuh dia.
Sebagai gambaran, di semester I-2018, ASII membukukan kenaikan pendapatan 15% jadi Rp 112,5 triliun. Meski beban pokok penjualan meningkat, ASII masih bisa mengantongi laba bersih Rp 10,38 triliun. Keuntungan naik 11% dibanding periode sama tahun lalu.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, prospek ASII masih bagus. Penjualan sedan menurun, namun tidak drastis. "Efek penurunan penjualan sedan harusnya tidak besar. Sebab penggunaan mobil sedan di kota terbilang kecil dan banyak konsumen yang lebih tertarik memilih mobil MPV," kata dia, kemarin.
William bilang, saham ASII masih menarik dikoleksi, karena posisi harganya baru mulai naik. Target akhir tahun di Rp 8.800. Kemarin, saham ASII ditutup di level Rp 7.475 per saham.
Baca juga:
Komentar
Posting Komentar