google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisis Saham INTP | 27 Agustus 2018 Langsung ke konten utama

Analisis Saham INTP | 27 Agustus 2018

Analisis Saham INTP | 27 Agustus 2018

Harga saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) pada perdagangan Jumat, 24 Agustus 2018 dibuka memerah. Pada pukul 10.04 WIB, saham INTP diperdagangkan di level Rp16.525 atau melemah 2,79 persen dibandingkan penutupan Kamis.

Pada Kamis, 23 Agustus 2018, saham INTP ditutup melonjak 7,59 persen di level Rp17.000 per saham. saham INTP ditransaksikan 6.148 kali dengan nilai transaksi Rp64,41 miliar.

Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer atau sebagai pembeli terbanyak saham INTP pada perdagangan kemarin antara lain Morgan Stanley Sekuritas (MS) dengan nilai pembelian Rp19,66 miliar, JP Morgan Sekuritas (BK) Rp14,76 miliar, dan Merrill Lynch Sekuritas (ML) Rp5,99 miliar.

Ketiga broker tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi saham INTP secara keseluruhan yaitu 30,52 persen, 22,92 persen, dan 9,3 persen.

Proyek Infrastruktur Dorong Penjualan INTP

Proyek infrastruktur turut berdampak positif bagi kinerja industri semen. Salah satu produsen semen yang mendapatkan berkah itu adalah Indocement Tunggal Prakarsa. Per Juli 2018, volume penjualan Indocement naik 7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Manajemen INTP optimistis volume penjualan hingga akhir tahun ini mencapai 17,06 juta ton, meningkat 6 persen dibandingkan penjualan tahun lalu 16,1 juta ton.

Pada semester I 2018 lalu, pendapatan INTP menurun tipis 0,91 persen year on year (yoy) jadi Rp6,48 triliun. Sementara beban pokoknya naik 11 persen yoy menjadi Rp4,78 triliun. Alhasil, laba bersih Indocement anjlok 60 persen yoy menjadi Rp355,11 miliar.

Semen masih menjadi tulang punggung penjualan emiten berkode saham INTP di Bursa Efek Indonesia ini. Dari total pendapatannya di semester I 2018, sebesar Rp5,62 triliun atau 86 persen diperoleh dari penjualan semen. Pencapaian ini lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang senilai Rp5,69 triliun.

Pertumbuhan yang cukup bagus berasal dari produk beton siap pakai, yang senilai Rp801 miliar atau meningkat 7 persen yoy. Sedangkan penjualan produk agregat melonjak 57 persen yoy menjadi Rp11 miliar.

Ke depan, manajemen Indocement optimistis bisa meraih pertumbuhan penjualan semen 6 persen atau 17,06 juta ton hingga akhir tahun nanti.

Sekretaris Perusahaan Indocement Tunggal Prakarsa, Antonius Marcos, mengemukakan prospek penjualan hingga akhir tahun ini bakal positif.

"Sampai bulan Juli 2018, total volume penjualan kami sudah mencapai 9,7 juta ton," ungkap dia, Selasa (21/8) seperti dilansir dari Kontan.

Berdasarkan catatan Asosiasi Semen Indonesia (ASI), pertumbuhan total volume penjualan semen nasional hingga akhir Juli lalu mencapai 39,4 juta ton. Jumlah ini meningkat 9,44 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu 36 juta ton.

Antonius mengatakan pertumbuhan penjualan masih disokong oleh maraknya proyek konstruksi dan infrastruktur.

"Saat ini infrastruktur masih tetap menjadi pendorong utama penyerapan semen," kata dia.

Manajemen INTP mengharapkan, efek domino dari pembangunan infrastruktur tersebut bakal terus mendorong sektor lain, salah satunya mendongkrak permintaan semen.

Analisis Teknikal Saham INTP


Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham INTP pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle dengan short lower shadow yang menggambarkan saham ini bergerak positif setelah sempat bergerak di bawah level pembukaannya, namun mampu rebound hingga berakhir pada level tertingginya.

Volume menunjukkan lonjakan menandakan adanya akumulasi pembelian yang besar dari pelaku pasar sehingga mendorong saham INTP naik signifikan.

Selain itu, kenaikan INTP dalam beberapa hari terkahir menandakan saham ini tengah berada dalam uptrend jangka pendeknya. Kemudian indikator relative strength index (RSI) juga terpantau masih bergerak naik mengindikasikan sinyal kenaikan yang kuat dengan target terdekat di resisten pada level Rp18.600.

(AM)
https://www.bareksa.com/id/text/2018/08/24/ditopang-sektor-infrastruktur-ini-prospek-saham-intp/20130/news

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d