Sektor BASIC-IND tengah menguat sepanjang perdagangan saham terhitung sejak 4 Juli 2018. Dengan 3 saham “primadona” dari subsektor peternakan atau poultry. Ya, bisnis ini cukup menarik dan mudah dijalankan, jika pembaca adalah salah satu pelaku bisnis peternakan maka penulis yakin beternak ayam masih lebih mudah daripada beternak modal di pasar saham.
Bicara mengenai sektor poultry, ada 3 saham yang secara khusus menarik perhatian pasar karena kenaikan ketiganya yang terbilang signifikan. Bahkan sudah melewati 30% dalam waktu 1 bulan. Ketiga saham tersebut adalah:
- Japfa Comfeed Tbk. alias JPFA, dengan produk yang terkenal dengan brand So Good;
- Charoen Pokphan Tbk. alias CPIN, yang terkenal dengan brand Fiesta nugget, dan
- Malindo Feedmill Tbk. alias MAIN, well, kurang terkenal, namun produk dari emiten ini salah satunya adalah chicken nugget dengan brand Sunny Gold.
Dengan PER masing-masing:
- JPFA di 11.5x
- CPIN di 16.3x
- MAIN di 12.5x
Dan pergerakan harga secara teknikal yang mana sangat kuat antar emiten, manakah yang paling menarik? Pertanyaan lebih lanjut, masih bisakah dikoleksi? Mari kita kupas bersama dalam artikel ini!
Pertama kita mulai dengan prospek bisnis. Kita sama-sama tahu, semenjak hari raya Lebaran, harga produk makanan terutama daging mengalami penguatan. Dan hal ini terjadi secara rutin setiap tahun. Pemerintah tentu sudah mengupayakan untuk mencegah kenaikan harga tersebut. Namun bisnis tetaplah bisnis, tradisi tidak akan berubah. Pada akhirnya harga akan tetap naik, walaupun kenaikannya berhasil ditekan juga. Hal ini penulis yakini sebagai salah satu upaya mengecilkan angka inflasi agar tidak terlihat meninggi hanya pada saat Lebaran saja, lalu setelahnya menjadi lesu. Hal ini akan menimbulkan kesan positif bagi investor karena memberikan gambaran ekonomi yang stabil dan layak untuk dijadikan negara tujuan investasi.
Setelah harga pakan menguat, tentunya kini kita akan menyadari bahwa pendapatan emiten setidaknya harus ikut bertambah kuat, jika tidak berarti ada yang salah dengan emiten tersebut. Dan berakhir pada laporan keuangan yang sudah diperoleh masing-masing pembaca, emiten-emiten yang bidang bisnisnya consumer goods dan basic industry mengalami penguatan pada kinerja keuangannya. Good? Of course!
Baik, kembali pada pergerakan ketiga saham JPFA, CPIN, dan MAIN. Manakah yang paling menarik menurut pembaca? Dan bagaimana prospek masing-masing saham? Mari kita bedah satu per satu chart-nya.
JPFA
JPFA tengah mengalami penguatan sejak 7 Juli 2018. Penguatan ini mulai terbatas sejak alotnya harga saham ini menembus resistance 2300. Namun jika diperhatikan pada bagian yang diberikan garis berwarna hijau pada gambar di atas, ada juga support kuat JPFA di 2150, dan ini sangat kuat. Mengapa? Perhatikan gambar chart di bawah ini yang merupakan zoom out dari chart JPFA untuk jangka yang lebih panjang.
Rupanya 2150 merupakan harga tertinggi JPFA pada tahun 2013 sebelum stock split 1:5. Dan setelah stock split masih mengalami penguatan di atas harga tertinggi tersebut. Maka sekarang tugas pelaku pasar (termasuk bandar) adalah mereka harus bisa mempertahankan level 2150 ini agar tidak ditembus lagi, dan jika berhasil maka bersiaplah karena secara teknikal JPFA akan all time high terussss…
Namun berhati-hatilah jika harga turun menembus 2150, karena berarti penguatan harga saham ini hanya sampai titik impas yaitu harga tertinggi pada tahun 2013 dan dianggap selesai. Namun sejauh ini, melihat level 2150 sudah gagal ditembus sebanyak 6 kali maka penulis melihat pertahanannya cukup kuat dan potensi all time high masih tinggi. Dengan terbentuknya all time high, maka target secara teknikal sebenarnya tidak ada, kecuali kita cari sendiri angka-angka psikologis yang akan disukai oleh pelaku pasar, yakni 2430 s/d 3000.
CPIN
Sejak direkomendasikan pertama kali pada harga 3770 degan resistance yang harus di-breakout 3840, harga saham ini CPIN terus melonjak sampai pada harga tertingginya 4980, namun terbentuk resistance yang cukup kuat di 4950. Tentunya dibanding dengan JPFA, pergerakan CPIN secara teknikal lebih menarik. Alasannya? Perhatikan bagaimana CPIN lebih condong ke atas dibanding JPFA yang mulai mendatar trennya. Tentunya hal ini terjadi karena ada dukungan secara bandarmology yang membuat harga saham CPIN lebih terlihat usaha menguatnya dibanding dengan JPFA.
Secara teknikal, CPIN menguji resistance 4950, dengan target lanjutan psikologisnya di 5000. Jika berhasil breakout, bersiaplah untuk kenaikan lanjutan menuju 5200, resistance selanjutnya secara teknikal. Dan penulis menilai kondisi CPIN secara bandamology cukup mendukung untuk kenaikan ini. Perhatikan range 4750 s/d 5000 untuk swing trading.
MAIN
Pergerakan harga saham yang satu ini, mungkin paling fantastis dibanding kedua saham yang telah diulas sebelumnya. Dan memang, dengan volume yang biasanya “tidur” dan tiba-tiba ramai ini membuat MAIN menjadi yang paling menarik bagi para fast trader. Namun penulis pada awalnya cukup meragukan lantaran distribusi oleh FG yang terus menerus pada awal kenaikannya, walaupun pada akhirnya penulis sudah berani ikut dalam perdagangan saham ini setelah menyadari bahwa distribusi yang terjadi adalah harus dan bertujuan positif.
Secara teknikal, persis seperti yang penulis sampaikan sebelumnya dalam “Market Now” di IDX Channel bahwa potensi koreksi terbuka pada MAIN, telah terjadi. MAIN akan terkoreksi dengan batas wajar di MA5. Perhatikan garis berwarna merah pada gambar yang merupakan MA5 tersebut. Jika koreksi tertahan pada MA5 dan rebound, pembaca dapat membeli kembali saham ini untuk trading jangka pendek.
Target MAIN lebih jauh, jika masih melanjutkan kenaikan ada pada 1500, perhatikan pada gambar di bawah ini.
Ingat, target ini hanya berlaku jika MAIN masih melanjutkan kenaikan.
Sekarang, mari kita simpulkan. Penulis melihat dengan PER, JPFA paling rendah. Namun karena bahasan utama dalam artikel ini adalah teknikal, maka kondisi PER tadi boleh dilupakan.
Secara teknikal, penulis menyukai potensi all time high JPFA dimana masih adanya akumulasi broker yang sesuai dengan ulasan JPFA sebelumnya di sini. Namun CPIN juga masih diakumulasi terus dan polanya belum berubah. Ditambah dengan fakta bahwa all time high lebih disukai oleh pelaku pasar kebanyakan maka tentunya JPFA lebih menarik (lihat kasus ERAA, ITMG, PTBA, HOKI, TARA, WSKT). Sedangkan, jika pembaca adalah pelaku pasar yang notabene adalah fast trader, maka pilihan tentu jatuh pada MAIN, karena volume yang biasanya “tidur” mendadak ramai akan membuat trading jangka pendek lebih valid dan terdukung.
Oleh karena itu, jika kita berikan urutan, maka:
- MAIN
- JPFA
- CPIN
http://www.wh-project.com/2018/08/11/tren-jangka-pendek-saham-poultry-jpfa-main-cpin-mana-yang-paling-menarik/
Komentar
Posting Komentar