Analisa Saham ERAA | 23 AGustus 2018
Trimegah merevisi target harga untuk saham ERAA menjadi Rp 4.700 per saham dari sebelumya Rp 3.200. Target harga tersebut merupakan 82% di atas konsensus dan menyiratkan price to earing ratio (PER) sebesar 15 kali.
Berdasarkan riset Trimegah, sepanjang tahun ini, ERAA menargetkan pertumbuhan laba bersih setelah pajak atau Nett Profit After Tax (NPAT) 164%. Pertumbuhan NPAT ini disertai peningkatan margin sebesar 120% dan pangsa pasar sebesar 3%.
Sebagai perbandingan, pada kuartal II tahun 2018, ERAA membukukan laba besih Rp 230 miliar, dengan kenaikan 12% dibanding kuartal sebelumnya, dan pertumbuhan 230% dibanding setahun sebelumnya.
Sementara itu, pendapatan ERAA naik menjadi Rp 8,8 triliun pada kuartal II tahun ini atau meningkat sebesar 50% pada periode yang sama di tahun sebelumnya sebagai efek dari libur lebaran.
Hal ini membuat leverage operasional dengan EBIT meningkat 50 basis poin menjadi 3,9% di kuartal II 2018, dari 3,4% pada kuartal sebelumnya. Sedangkan margin bersih meningkat sebesar 20 bps menjadi 2,6%.
Hal ini menyiratkan Price Earning Ratio (PER) di tahun ini sebesar 11 kali atau terdiskon 64% dibandingkan dengan PER di tingkat puncak 30 kali.
"Maka, dengan demikian ERAA telah mencatatkan earning yang kuat dan visibilitas yang lebih baik, dengan pertumbuhan NPAT dalam tiga kuartal berturut-turut sebesar 162% dan mengalami peningkatan margin 14% atau naik 50 bps dibanding kuartal sebelumnya," tulis Trimegah.
ERAA berpeluang mengulangi target kelipatan PER sebesar 15 kali dan meningkatkan earning. Perusahaan diperkirakan akan mendapat dukungan dari Xiaomi, Advan, Evercross, Samsung, Apple, dan Oppo.
http://investasi.kontan.co.id/news/ini-alasan-trimegah-mengerek-target-harga-saham-erajaya
Komentar
Posting Komentar