google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham AALI | 3 Agustus 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Saham AALI | 3 Agustus 2018


Indo Premier Sekuritas on Astra Agro Lestari (AALI) 07/26/2018
Higher volumes offset weaker price

- AALI mencatat laba sebesar Rp428milyar di 2Q18, naik 21% yoy dan 77% yoy, datang lebih baik dari yang diharapkan meskipun harga minyak sawit turun 13,5% yoy di 2Q18. Ini terutama dibantu oleh peningkatan volume. Dengan volume produksi yang kuat pada 2Q18, produksi CPO AALI meningkat sebesar 14% di 1H18, yang mengimbangi harga yang memburuk dan pendapatan yang diizinkan meningkat sebesar 5,6% di 1H18. Ketika volume meningkat, AALI membukukan marjin kotor lebih tinggi 19,8% di 2Q18 (vs 16,8% di 1Q18 dan 16,4% di 2Q17). Namun, karena kinerja rendah pada 1Q18, laba bersih menurun sebesar 25% yoy menjadi Rp784milyar di 1H18.

- AALI akan meningkatkan penanaman kembali dalam beberapa tahun ke depan, oleh karena itu, kami berharap lahan matang sawit akan mengalami penurunan sementara yang akan berdampak pada produktivitas dalam beberapa tahun mendatang. Namun, kami berharap pertumbuhan produksi yang lebih tinggi dalam jangka panjang di belakang hasil yang lebih tinggi dari benih baru. Area penanaman kembali mencapai 1,156ha di 1H18, dari hanya 347ha di 1H17. AALI berkomitmen untuk mengalokasikan sekitar 40% dari belanja modal untuk kegiatan penanaman kembali.

- Valuasi: BUY dengan TP Rp16,000

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...