Saham-saham yang berada di papan utama mencatatkan penurunan yang cukup signifikan sejak awal tahun. Hingga hari ini, saham yang berada papan utama mencatatkan penurunan sebesar 7,17%, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang berada di papan pengembangan yang hanya mencatatkan penurunan sebesar 0,42% secara year to date (ytd).
Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Parama Sekuritas menyebutkan, hal ini disebabkan oleh banyaknya sentimen eksternal seperti perang dagang dan juga pengaruh dari kenaikan suku bunga AS The Federal Reserve (The Fed).
"Hal ini menyebabkan pelaku pasar lebih menyukai trading di saham-saham second liner dan third liner," kata Nafan kepada KONTAN, Kamis (26/7).
Menurut Nafan, saham-saham penghuni papan utama merupakan penguat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Apalagi IHSG terus berada di level negatif dan baru menunjukkan fase konsolidasi dan sudah mulai berada pada posisi beli pada akhir bulan yang lalu.
Dengan demikian, beberapa saham menurut Nafan sudah berada di level bottom dengan PER yang terus turun sehingga secara valuasi bisa dibilang beberapa saham big caps justru murah, padahal jika dilihat secara fundamental, kinerja emiten justru cenderung memperlihatkan kenaikan.
Beberapa saham yang berada di sektor keuangan menurutnya sudah bisa diakumulasi seperti BBNI, BBRI, BBCA, BMRI, danBBTN.
Sementara saham di consumer good juga bisa dikoleksi seperti saham GGRM dan HMSP, ICBP, dan INDF.
Saham pertambangan juga menarik diperhatikan seperti HRUM,INCO, ADRO, dan ANTM.
http://investasi.kontan.co.id/news/ini-saham-saham-di-papan-utama-yang-menarik-dikoleksi-kembali
Komentar
Posting Komentar