google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Prospek Saham Properti | 24 Juli 2018 Langsung ke konten utama

Prospek Saham Properti | 24 Juli 2018


Di tengah pasar yang volatil, sektor konstruksi dan properti menunjukkan tren positif sejak akhir Juni kemarin hingga saat ini.

Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan, sektor properti sedang mengalami bullish consolidation. Bahkan ada beberapa emiten properti yang menikmati marketing sale tinggi, yang menunjukkan adanya indikasi sektor properti tidak lesu.

“Kebijakan pelonggaran aturan loan to value (LTV) menjadi sentimen positif penggerak saham sektor properti mengalami rebound, sehingga trennya mengarah ke bullish consolidation. Pelonggaran itu terus menopang peningkatan indeks akhir-akhir ini,” kata Nafan, Senin (23/7)

Sementara Hadrian Maynard, Head Marketing Universal Broker Indonesia menilai, kenaikan ini hanya bersifat jangka pendek. Menurutnya, secara teknikal, pergerakan saham belum menembus level konfirmasi atau masih dalam tahap konsolidasi.

Untuk saham emiten properti, secara teknikal Nafan merekomendasikan PT Ciputra Development Tbk (CTRA).

Untuk jangka menengah, Nafan merekomendasikan buy PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) di target price level 1.000, buy PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) di level 625, buy PT PP Properti Tbk (PPRO) di level 155, buy PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) di level 1.630, dan buy PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) di level 416.

Untuk saham properti, dia menjagokan BSDE, PWON dan ASRI.

Kinerja marketing sale BSDE dinilai konsisten stabil dan masih banyak lahan yang bisa dikembangkan, baik untuk residensial dan komersial.

“PWON, secara teknikal pergerakannya cukup bagus dan bisa untuk jadi saham trading, serta ada proyek pembangunan apartemen yang diharapkan bisa meningkatkan sisi recurring income,” kata Nafan.

Lalu ASRI memiliki pengembangan kawasan strategi di Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali dan properti di sekitarnya, yang diharapkan bisa meningkatkan kinerja ASRI. Satu lagi, annual meeting IMF di Bali juga diharapkan bisa menjadi sentimen positif bagi ASRI.

http://investasi.kontan.co.id/news/konsolidasi-bullish-mewarnai-saham-properti-tanah-air

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...