Pemegang saham mayoritas PT Nusantara Infrastructure Tbk (META), PT Metro Pacific Tollways Indonesia akan menggelar tender offer wajib setelah memiliki 53,26% saham operator jalan tol ini.
Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengungkapkan, ketertarikan Metro Pacific untuk jadi penguasa PT Nusantara Infrastructur Tbk (META), lantaran kondisi fundamental META yang terbilang bagus.
Namun, dari sisi prospek saham, investor justru perlu menahan hold atau wait and see sebelum masuk ke saham META. Valuasi saham META dianggap sudah terbilang tinggi, dengan price to earning ratio (PER) 18 kali.
"Seharusnya (saham META) bisa dibilang prospek bagus, tapi harga sahamnya sudah mengalami penguatan dan trennya cenderung naik. Jadi trennya sudah mulai menguat," jelas Nafan kepada Kontan.co.id, Senin (16/7).
Menurut Nafan, sekarang bukan waktu yang tepat jika investor ingin masuk ke saham META. Setidaknya, investor masih perlu menunggu hingga harga saham terkoreksi.
"Tapi kalau pelaku pasar mau masuk, lebih baik wait and see. Apalagi PER-nya sudah 18 kali, sudah kemahalan," ujarnya.
Ketika PER emiten ini sudah ada di bawah 15 kali, atau bahkan 10 kali, maka investor sudah dapat masuk ke saham ini. Strategi lain untuk masuk ke saham META, pasar perlu menunggu harga terkoreksi, untuk kemudian bisa melakukan akumulasi saham.
Pada 2 Juli 2018 lalu Metro Pacific membeli 760 juta saham META. Dengan pembelian ini, kepemilikan Metro Pacific di META naik dari 48,27% menjadi 53,26%. Dengan porsi kepemilikan di atas 50%, maka Metro Pacific perlu menggelar tender offer wajib sesuai dengan peraturan Bappepam.
Hari ini, harga saham META stagnan di Rp 208 per saham.
http://investasi.kontan.co.id/news/bakal-ada-tender-offer-begini-prospek-saham-nusantara-infrastructure-meta
Komentar
Posting Komentar