PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mencatatkan peningkatan penyaluran kredit sebesar 19,14 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) di tengah sentimen kenaikan suku bunga kredit.
Direktur Utama BTN Maryono dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu, menyebutkan bahwa kredit BTN mencapai Rp211,35 triliun, meningkat dibandingkan semester I-2017 sebesar Rp177,40 triliun.
Pendongkrak utama kredit BTN adalah kredit perumahan yang tumbuh 19,76 persen (yoy) atau menjadi sebesar Rp191,30 triliun.
"KPR subsidi dan non-subsidi yang memiliki porsi lebih dari 73,5 persen dari total kredit keseluruhan masih menjadi penggerak utama laju pertumbuhan kredit BTN," kata Maryono.
KPR subsidi tumbuh paling tinggi atau sebesar 30,26 persen (yoy) menjadi Rp83,36 triliun, sementara KPR non-subsidi tumbuh 13,4 persen (yoy).
BTN juga menguasai pangsa pasar KPR nasional sebesar 37,47 persen dan menjadi penyalur terbesar di antara perbankan lain untuk KPR subsidi sebesar 94,12 persen.
Pada sektor kredit konstruksi perumahan, Maryono menambahkan bahwa BTN telah mampu mencatatkan pertumbuhan kredit konstruksi sebesar 17,03 persen (yoy) atau sebesar Rp27,60 triliun yang mengalir untuk para pengembang perumahan.
Sementara itu untuk kredit non-perumahan, BTN merealisasikan pertumbuhan kredit sebesar 13,49 persen (yoy) menjadi Rp20,05 triliun dengan kontribusi terbesar dari kredit komersial sebesar Rp15,49 triliun sedangkan kredit konsumer Rp4,5 triliun per Juni 2018.
"Semester kedua kami akan terus menggenjot kredit perumahan untuk mengejar target kredit kami tahun ini yang diharapkan dapat tumbuh di atas 20 persen," kata Maryono.
Untuk menjaga laju pertumbuhan kredit, BTN terus memupuk Dana Pihak Ketiga (DPK). Pada semester I-2018, DPK BTN menembus Rp189,63 triliun atau naik 19,17 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.(end)
http://www.iqplus.info/news/stock_news/bbtn-kredit-btn-tumbuh-19-14-persen-semester-i-2018,99072311.html
Komentar
Posting Komentar