google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Kontrak Baru PT Adhi Karya Tbk (ADHI) 2018 Langsung ke konten utama

Kontrak Baru PT Adhi Karya Tbk (ADHI) 2018


Hingga Bulan Juni 2018, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp6,3 triliun tumbuh 14,5% dibandingkan perolehan kontrak baru di Bulan Mei sebesar Rp5,5 triliun.

Menurut keterangan perseroan Senin, realisasi perolehan kontrak baru di bulan Juni 2018 diantaranya adalah Bes Mansion Surabaya sebesar Rp315,9 miliar melalui Adhi Persada Gedung, UNTIRTA sebesar Rp242,7 miliar dan UIN Walisongo sebesar Rp204,5 miliar.

Kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru pada Juni 2018 didominasi oleh lini bisnis Konstruksi & Energi sebesar 91,6%, Properti sebesar 7,1% dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.

Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru terdiri dari Pemerintah tercatat 11,3%, BUMN sebesar 27,4%, sementara Swasta/Lainnya sebanyak 61,4%. Sedangkan pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek Gedung sebanyak 85,2%, proyek Jalan dan Jembatan sebanyak 6,3%, serta proyek Infrastruktur Lainnya sebesar 4,6%.

Sementara itu ADHI melaporkan sampai dengan 6 Juli 2018 progres pelaksanaan pembangunan prasarana Kereta Api Ringan/ Light Rail Transit wilayah Jabodebek Fase I telah mencapai 40,5%, dimana rincian untuk progres pada setiap lintas pelayanannya adalah Cawang . Cibubur sebesar 61,2%, Cawang . Kuningan . Dukuh Atas mencapai 25,8% dan Cawang . Bekasi Timur mencapai 36,2%. Pelaksanaan pembangunan prasarana Kereta Api Ringan/ Light Rail Transit wilayah Jabodebek Fase I direncanakan selesai pada tahun 2019.(end)
http://www.iqplus.info/news/stock_news/adhi-kontrak-baru-adhi-karya-rp6-3-triliun-hingga-juni-2018,96073355.html

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...