IQPlus, (31/07) - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk membukukan kerugian sebesar 114 juta dolar AS pada semester 1/2018 yang berhasil ditekan sebesar 60 persen dari kerugian semester 1/2017 sebesar 284 juta dolar.
"Selain membukukan pertumbuhan pendapatan operasional, perseroan juga berhasil menekan peningkatan pengeluaran operasional hanya sebesar 0,3 persen," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury dalam konferensi pers "analyst meeting" di Jakarta, Senin.
Dengan demikian, menurut dia, perseroan secara konsisten berhasil menekan kerugian sebesar 60 persen pada semester 1/2018 menjadi 114 juta dolar AS dibandingkan kerugian semester 1/2017 sebesar 284 juta dolar AS.
Pahala menjelaskan kerugian bisa ditekan karena pertumbuhan kinerja operasional tersebut ditunjang oleh peningkatan jumlah penumpang, angkutan kargo, utilisasi pesawat serta efektivitas program efisiensi yang dilaksanakan dan juga peningkatan kinerja anak perusahaan dan pendapatan lainnya diluar layanan penerbangan.
Selain itu, Garuda Indonesia mencatat pendapatan operasional pada semester 1/2018 sebesar 1,9 miliar dolar AS dengan pertumbuhan sebesar 5,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar dolar 1,8 miliar AS.
"Capaian pertumbuhan pendapatan operasional ini tentunya menjadi momentum tersendiri bagi perseroan untuk terus memperkuat kinerja operasional di tengah iklim industri penerbangan yang tengah tertekan imbas fluktuasi perekonomian dunia," katanya. (end)
Komentar
Posting Komentar