Investor masih perlu wait and see untuk bisa masuk ke saham PT Kabelindo Murni Tbk (KBLM). Emiten kabel ini masih mencatat penurunan kinerja pada kuartal pertama tahun ini.
Tapi, prospek KBLM berpeluang membaik seiring proyek listrik yang tengah gencar dilaksanakan pemerintah. Proyek ini bakal memerlukan kabel dalam jumlah besar.
KBLM bahkan sudah mendapatkan kontrak dengan PLN senilai Rp 300 miliar untuk pengadaan. Analis Semesta Indovest Sekuritas Aditya Perdana mengatakan, kontribusi PLN terhadap pendapatan KBLM di 2017 sekitar 23%.
"Tahun ini, pengaruh PLN ke bisnis KBLM diperkirakan hanya 10%-15%. Sehingga pengaruhnya tidak akan signifikan," kata Aditya kepada Kontan, Selasa (17/7).
Untuk bisa menjadi saham pilihan investor ke depan, Aditya mengungkapkan KBLM harus memiliki strategi kuat untuk mencari buyer atau pelanggan baru. Ini untuk menggantikan pelanggan sebelumnya dengan porsi hingga 25% yakni Sinar Baru Tetap Agung yang proyeknya gagal direbut KBLM di kuartal I-2018.
"Mereka harus cari buyer yang besar seperti PT Sinar Baru Tetap Agung, dan harus cepat serta kuat. Jadi strateginya harus lebih kompetitif," kata Aditya.
Sementara itu, Aditya menilai dalam dua kuartal pertama, pergerakan harga saham dari KBLM masih cukup kompetitif di kisaran harga Rp 300 per saham. Namun kini sudah berada di bawah, dengan rentang Rp 240 hingga Rp 260.
"Secara performance, harga sahamnya sudah turun. Maka, harus ada berita positif terkait upaya apa saja yang sudah dan akan mereka lakukan," ungkapnya.
Dengan begitu, diharapkan pada kuartal III dan kuartal IV, kinerja KBLM bakal membaik dan sahamnya bisa lebih menarik. Untuk saat ini, Aditya merekomendasikan investor untuk wait and see.
"Ini karena volumenya yang masih rendah, kurang likuiditas dan prospek bisnis lainnya masih kurang menarik," tandasnya.
http://investasi.kontan.co.id/news/kabelindo-murni-perlu-mencari-pelanggan-di-luar-pln
Komentar
Posting Komentar