google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham EXCL | 5 Juli 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Saham EXCL | 5 Juli 2018


EXCL: Getting a better handle on currency risk

Rilis data di 1Q18 menunjukan pertumbuhan EBITDA yang lebih positif jika dibandingkan dengan peers, selain itu rencana kenaikan tarif data di 2H18 akan lebih memiliki dampak positif untuk EXCL jika dibandingkan dengan kompetitor, karena kontribusi data terhadap pendapatan yang paling tinggi, jika dibandingkan dengan peers, kontribusi data tercatat sebesar 62,9% (TLKM: 57,2%; ISAT: 53,6%). Sebagai informasi, di 1Q18 traffic tumbuh signifikan, namun yield data masih mengalami tekanan ke Rp8,3/mb, -20,8% qoq, -27,7% yoy, yang menunjukan masih ketatnya kompetisi di sektor telekomunikasi, namun yield data discount dibandingkan TLKM mengalami penurunan ke 18,6% (1Q17: 44,7%; 2017: 36,1%) yang mengindikasikan better pricing power. Kebijakan deleveraging perusahaan, memberikan ruang yang cukup bagi perusahaan untuk mengahadapi risiko dari pelemahan nilai tukar dan kenaikan tingkat suku bunga, ini terlihat dari net gearing yang turun ke 76% di 1Q18 (2009: 144,5%; 2015: 187,7%). Selain itu komposisi hutang luar negeri juga mengalami penurunan, tercatat sebesar 13,5% di 1Q18 (2014: 27,3%). Kondisi neraca yang lebih sehat menjadi cushion jika rencana monetisasi data lebih lama dari estimasi. Kami masih merekomendasikan BUY untuk EXCL dengan target harga ke Rp3,000, didorong oleh (1) pertumbuhan EBITDA perusahaan yang lebih baik jika dibandingkan dengan peers (2) rencana monetisasi data di 2H18 (3) Valuasi yang atraktif dibandingkan ke regional, dimana saat ini EXCL diperdagangkan di EV/EBITDA 4,7x di 2018, 42% discount jika dibandingkan ke regional peers.

Penurunan yield data, discount level terhadap TLKM membaik. Data masih menjadi penggerak pendapatan, berkontribusi 62,9% terhadap pendapatan, dengan traffic tercatat 417pb, +13,8% qoq; +80,6% yoy, didorong oleh ekspansi jaringan perusahaan, khususnya diluar Jawa, dimana BTS 3G, tercatat 47,9k unit, +20,4% yoy, dan BTS 4G sebanyak 20,2k unit, +95,4% yoy, ekspansi yang agresif khususnya di luar Jawa masih menjadi fokus EXCL kedepannya, yang bertujuan untuk meningkatkan market share di luar Jawa. Namun patut dicermati bahwa, meskipun traffic tumbuh signifikan, yield data masih mengalami tekanan ke Rp8,3/mb, -20,8% qoq; -27,7% yoy, yang menunjukan masih ketatnya kompetisi di sektor telekomunikasi. Namun, yield data discount dibandingkan TLKM mengalami penurunan ke 18,6% (1Q17: 44,7%; 2017: 36,1%) yang mengindikasikan better pricing power. Manajemen mengindikasikan bahwa ada potensi kenaikan tarif data di 2H18, dan akan mengikuti tren ini kedepannya.

Minimnya dampak dari registrasi SIM cards di 2Q18. Kami memperkirakan EXCL tidak akan mencatatkan penurunan pendapatan signifikan di 2Q18, didorong oleh mayoritas dari revenue driver customer telah diregistrasi. Patut dicermati, di negara yang telah melakukan pendaftaran registrasi SIM, tren pendapatan turun di 8-12 bulan pertama, sebelum akhirnya normalisasi setelah 12 bulan. Namun penurunan ini akan bisa di offset dari rencana kenaikan tarif di 2H18.

Posisi yang lebih baik menghadap resiko pelemahan mata uang. Kebijakan deleveraging perusahaan, memberikan ruang yang cukup bagi perusahaan untuk mengahadapi resiko dari pelemahan nilai tukar dan kenaikan tingkat suku bunga, ini terlihat dari net gearing yang turun ke 76% di 3M18 (2009: 144,5%; 2015: 187,7%). Selain itu komposisi hutang luar negeri juga mengalami penurunan, tercatat sebesar 13,5% di 1Q18 (2014: 27,3%). Kondisi neraca yang lebih sehat menjadi cushion jika kompetisi di sektor telekomunikasi lebih panjang dari estimasi.

Merekomendasikan BUY, dengan target harga Rp3.000. Kami masih merekomendasikan BUY untuk EXCL, dengan target harga Rp3.000, didorong oleh: (1) pertumbuhan EBITDA yang tumbuh lebih baik jika dibandingkan peers (2) rencana monetisasi data di 2H18 akan memberikan katalis positif, karena kontribusi segmen data lebih tinggi dibandingkan peers, sebesar 62,9% (TLKM: 57,2%; ISAT: 53,6%) (3) Valuasi yang atraktif dibandingkan ke regional peers, dimana saat ini EXCL diperdagangkan di EV/EBITDA 4,7x di 2018 (42% discount, dibandingkan ke regional peers) dan 4,3x di 2019 (37% discount, dibandingkan ke regional peers).

Best Regards,
PAnin Sekuritas

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d