*Mirae Asset Sekuritas Indonesia*
Investment Information Team
*Market Review 30 Juli 2018*
Tercatat 227 saham menguat dan 180 saham melemah. *IHSG +38.8 poin (+x%) ke level 0.64*, dan *LQ-45 +6.4 poin (+0.68%) ke level 953.5*.
*Sectoral Return :*
- Agri +1.01%
- Mining +2.71%
- Basic-Ind +0.95%
- Misc-Ind +1.50%
- Consumer +0.62%
- Property +0.77%
- Infrastructure -0.20%
- Finance +0.46%
- Trade -0.10%
- Manufacture +0.84%
Investor asing *net BUY senilai Rp 234 Miliar*.
*USD/IDR -2.00 poin (-0.01%)* terhadap Rupiah di angka 14,415.
*Suspensi Saham Hari Ini*
Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan perpanjangan suspensi di Pasar Reguler dan Pasar Tunai terhadap 9 perusahaan tercatat yang belum menyampaikan Lap Keu 1Q18 dan/belum melakukan pembayaran denda atas keterlambatan penyampaian Lap Keu tersebut dengan rincian sebagai berikut:
1. PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk (CANI)
2. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA)
3. PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX)
4. PT Bara Jaya Internasional Tbk (ATPK)
5. PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA)
6. PT Sunson Textile Manufacturer Tbk (SSTM)
7. PT Evergreen Invesco Tbk (GREN)
8. PT Capitaline Investment Tbk (MTFN)
9. PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB)
*Saham yang ditutup menguat*
- *POLY ditutup menguat Rp 27 (+18.24%) ke level Rp 175*. PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) meraih pendapatan US$228,50 juta di periode hingga 30 Juni 2018 dari pendapatan US$186,04 juta tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Senin menyebutkan beban pokok naik menjadi US$208,77 juta dari beban pokok US$177,34 juta dan laba kotor naik menjadi US$20,85 juta dari laba kotor US$11,19 juta.
- *WOOD menguat Rp 25 (+4.58%) ke level Rp 570*. PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) meraih penjualan bersih Rp905,71 miliar hingga periode 30 Juni 2018 naik dari penjualan bersih Rp846,23 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Senin menyebutkan, beban pokok naik menjadi Rp609,36 miliar dari Rp572,16 miliar dan laba bruto menjadi Rp296,35 miliar naik dari laba bruto Rp274,07 miliar.
- *MARK menguat Rp 100 (+6.89%) ke level Rp 1,550*. PT Mark Dynamics Indonesia Tbk. (MARK), emiten produsen cetakan sarung tangan asal Sumatra Utara, membukukan kinerja positif sepanjang kuartal II/2018. Presiden Direktur PT Mark Dynamics Indonesia Tbk., Ridwan Goh mengatakan pertumbuhan kinerja operasional dan keuangan perseroan terdongkrak akibat permintaan pasar terhadap produk sarung tangan kesehatan secara global yang tinggi.
- *WEGE menguat Rp 12 (+5,45%) ke level Rp 232*. PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) mampu membukukan pendapatan Rp 2,40 triliun pada kuartal II-2018. Angka ini tumbuh 84,13% dari akhir tahun 2017 yang sebesar Rp 1,30 triliun. Dikutip dari laporan keuangan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (27/7), kenaikan pendapatan ini ditopang oleh oleh lini jasa konstruksi dengan perolehan pendapatan sebesar Rp 2,25 triliun. Sementara, lini properti menyumbang sebesar Rp 151,31 miliar. Namun jumlah beban usaha WEGE tercatat sebesar Rp 37,929 miliar. Sementara, Beban pokok penjualan tercatat Rp 2,138 triliun.
*Saham yang ditutup melemah*
- *GDYR melemah Rp 20 (-0.95%) ke level Rp 2,070*. PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR) meraih pendapatan usaha sebesar US$79,12 juta hingga periode 30 Juni 2018 dari pendapatan US$44,39 juta di periode sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Senin menyebutkan, laba bruto naik jadi US$7,43 juta dari laba bruto US$4,73 juta di tahun sebelumnya sedangkan laba sebelum pajak diraih US$1,36 juta dari laba sebelum pajak tahun sebelumnya yang US$655,31 ribu.
- *AKRA melemah Rp 120 (-2.71%) ke level Rp 4,300*. PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) membukukan kenaikan pendapatan 21,63% year-on-year pada semester I/2018 senilai Rp11,21 triliun. Dalam laporan keuangan per Juni 2018, tertulis AKRA membukukan pendapatan Rp11,21 triliun. Nilai itu menanjak 21,63% (yoy) dari sebelumnya Rp9,22 triliun.
- *ERAA melemah Rp 140 (-4.26%) ke level Rp 3,140*. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) meraih pertumbuhan penjualan dan laba bersih signifikan di sepanjang paruh pertama tahun ini. Emiten ritel peralatan telekomunikasi ini mencatat penjualan bersih sebesar Rp 17,09 triliun per akhir Juni 2018. Berdasarkan laporan keuangan ERAA yang disampaikan melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (30/7), penjualan netto ERAA naik 54,6% year-on-year (yoy) dari sebelumnya Rp 11,06 triliun.
Komentar
Posting Komentar