google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 25 Juli 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 25 Juli 2018

*Mirae Asset Sekuritas Indonesia*
Investment Information Team
*Market Review 25 Juli 2018*

Tercatat 197 saham menguat dan 199 saham melemah. *IHSG +2.0 poin (+0.03%) ke level 5,933.88*, dan *LQ-45 -2.6 poin (-0.28%) ke level 936.4*.

*Sectoral Return :*
- Agri -0.73%
- Mining +1.43%
- Basic-Ind +1.04%
- Misc-Ind +2.67%
- Consumer -0.98%
- Property +0.98%
- Infrastructure -1.87%
- Finance -0.20%
- Trade +1.18%
- Manufacture -0.08%

Investor asing *net BUY senilai Rp 95 Miliar*.

*USD/IDR -70.00 poin (-0.48%)* terhadap Rupiah di angka 14,475.

*Saham yang ditutup menguat*

- *ASII ditutup menguat Rp 225 (+3.38%) ke level Rp 6,875*. Konglomerasi otomotif domestik PT Astra International Tbk. masih akan mempertahankan suku bunga pada lini usaha pembiayaan perseroan. Namun, Astra International terus memantau kebijakan moneter pemerintah. Direktur Astra International yang merupakan Director in Charge Astra Financial, Suparno Djasmin menyampaikan bahwa sejauh ini perseroan belum mempertimbangkan untuk meningkatkan suku bunga meski otoritas moneter mengindikasikan segera meninggalkan rezim suku bunga rendah

- *FAST menguat Rp 25 (+1.72%) ke level Rp 1,475*.  PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) memperoleh peringkat double A (idAA) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Berdasarkan rilis pers Pefindo, Senin (23/7), rating yang sama juga disematkan pada Obligasi Fast Food Indonesia II Tahun 2016. Pefindo juga memberi outlook stabil untuk emiten pengelola gerai KFC ini. Pefindo mennyatakan, peringkat tersebut merefleksikan kinerja FAST yang kuat di segmen restoran cepat saji berbasis ayam, lokasi gerainya yang terdiversifikasi secara geografis, serta profil keuangan yang sangat kuat. Namun, di saat yang sama peringkat juga dibatasi oleh ketatnya persaingan di industri restoran.

- *TPIA menguat Rp 50 (+0.99%) ke level Rp 5,100*. PT Chandra Asih Petrochemical Tbk berupaya untuk mengembangkan sektor usaha yang lebih terintegrasi ke hilir. Salah satunya, pembangunan pabrik methyl-butyl ether (MTBE) dan Butene-1 yang pertama di Indonesia. Direktur TPIA Suryandi mengatakan, perkiraan biaya yang digunakan untuk MTBE dan Butene-1 sebesar US$ 114 juta atau sekitar Rp 1,65 triliun. Pembangunan MTBE dan Butene-1 akan dilakukan pada 2020, masing-masing sebesar 127.000 ton per tahun dan 43.000 ton per tahun. Kedua pabrik ini akan menyerap raffinate-1 yang dihasilkan oleh pabrik butadiene milik TPIA.

*Saham yang ditutup melemah*

- *MDKA melemah Rp 70 (-2.25%) ke level Rp 3,030*.  Langkah PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) mengakuisisi Finders Resources Limited (FRL) merupakan salah satu upaya perusahaan dalam ekspansi ke bisnis pertambangan tembaga. Presiden Direktur Merdeka Copper Gold Adi Adriansyah Sjoekri menyampaikan, akuisisi FRL menjadi salah satu upaya perseroan dalam ekspansi bisnis pertambangan tembaga. Setelah seluruh proses akuisisi rampung, tambang FRL dapat beroperasi seperti biasa.

- *BNLI melemah Rp 15 (-2.72%) ke level Rp 535*. PT Bank Permata Tbk (BNLI) mencatat permintaan kredit modal kerja meningkat di semester pertama tahun ini. Kredit modal kerja Bank Permata ini selain disumbang kredit ke sektor perdagangan juga dari kredit komoditas. Hanya saja, Ridha Wirakusumah, Direktur Utama Bank Permata belum mau merinci realisasi kredit termasuk kredit modal kerja Bank Permata sampai Juni 2018. Yang terang, "Permintaan kredit modal kerja mengalami kenaikan," kata Ridha ketika ditemui dalam acara jumpa pers Astra Financial, Rabu (24/7). Seiring dengan pertumbuhan kredit modal kerja, Bank Permata mengaku kualitas kreditnya makin sehat. Ini ditunjukkan dengan rasio kredit bermasalah (NPL) yang makin membaik.

- *KICI melemah Rp 4 (-1.98%) ke level Rp 198*. Kinerja PT Kedaung Indah Can Tbk (KICI) tak juga terungkit hingga tutup semester pertama tahun ini. Penjualan bersihnya melanjutkan penurunan yang terjadi pada kuartal I-2018. Malah, kinerja bottom line enam bulanan tercatat rugi. Melongok laporan keuangan Kedaung per 30 Juni 2018, penjualan bersih menurun 34,56% year-on-year (yoy) menjadi Rp 38,82 miliar. Perusahaan itu juga menderita kerugian Rp 1 miliar. Sementara pada kuartal I-2018, penjualan bersih berkurang 25,49% yoy menjadi Rp 20,40 miliar. Adapun bottom line masih untung Rp 233,72 juta, meski menyusut jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

- *DSSA melemah Rp 250 (-1.14%) ke level Rp 21,500*. Nama PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) memang masih tersohor di sektor pertambangan dan energi. Namun bagian dari Grup Sinarmas tersebut juga ingin unit usaha lainnya, yakni multimedia dan perdagangan kimia, ikut membesar. Keseriusan Dian Swastatika mengembangkan bisnis multimedia dan perdagangan kimia tampak dari alokasi dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 60 juta. Jatah untuk bisnis multimedia lebih besar. Asal tahu, Dian Swastatika menjalankan bisnis multimedua melalui anak perusahaan bernama PT DSSA Mas Sejahtera. Perusahaan ini menangani tujuh entitas bisnis di bawahnya.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Jenis-Jenis Saham Menurut Para Ahli

Jenis Saham Jenis-jenis Saham PT menurut para ahli pada dasarnya hanya ada dua, yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock). Saham berbeda dengan obligasi walaupun sama-sama digunakan sebagai alat investasi . Saham adalah semacam bukti kepemilikan andil dalam sebuah perusahaan seperti contoh yang dijelaskan pada makalah saham sebelumnya . Ketika sebuah perusahaan pertama kali didirikan, satu-satunya pemegang saham adalah pendiri dan investor awal. Misalnya, jika startup memiliki dua pendiri dan satu investor, masing-masing dapat memiliki sepertiga saham perusahaan. Ketika perusahaan tumbuh dan membutuhkan lebih banyak modal untuk berekspansi, ia dapat menerbitkan lebih banyak sahamnya kepada investor lain, sehingga pendiri awal dapat berakhir dengan persentase saham yang jauh lebih rendah daripada yang mereka mulai. Selama tahap ini, perusahaan dan sahamnya dianggap pribadi. Dalam kebanyakan kasus, saham pribadi tidak mudah ditukar, dan jumlah pemegang

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d