google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 23 Juli 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 23 Juli 2018

*Mirae Asset Sekuritas Indonesia*
Investment Information Team

*Market Review  23 Juli 2018*

Tercatat 210 saham menguat dan 189 saham melemah. *IHSG +43.01 poin (+0.73%) ke level 5,915.79*, dan *LQ-45 +11.8 poin (+1.27%) ke level 936.97*.

*Sectoral Return :*
- Agri +0.44%
- Mining +0.15%
- Basic-Ind -0.43%
- Misc-Ind +0.04%
- Consumer +1.47%
- Property +0.30%
- Infrastructure +1.54%
- Finance +0.98%
- Trade -0.22%
- Manufacture +0.76%

Investor asing *net BUY senilai Rp 347 Miliar*.

*USD/IDR -13.00 poin (-0.09%)* terhadap Rupiah di angka 14,482.

*Saham yang ditutup menguat*

- *TPIA ditutup menguat Rp 70 (+1.43%) ke level Rp 4,960*. Setelah rampungnya ekspansi pabrik yang dilakukan oleh PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) melalui anak usaha, yakni PT Petrokimia Butadiene Indonesia (PBI), kinerja TPIA diprediksi akan membaik. Pasalnya ekspansi ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi pabrik butadiene menjadi 137.000 ton per tahun, naik 37% dari kapasitas sebelumnya sebesar 100.000 ton per tahun.

- *JSMR menguat Rp 150 (+3.03%) ke level Rp 5,100*. Baru menerbitkan reksadana penyertaan terbatas di awal Juli, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) bersiap masuk pasar pendanaan lagi. Donny Arsal, Direktur Keuangan JSMR mengatakan, pihaknya akan kembali mencari pendanaan sekitar Rp 3 triliun hingga Rp 4 triliun. Beberapa alternatif pendanaan akan coba dilakukan oleh perusahaan ini. Donny menyebut ada empat opsi pendanaan yang bisa dilakukan oleh JSMR yakni sekuritisasi aset, komodo bond, project bond, dan reksadana penyertaan terbatas (RDPT).

- *EXCL menguat Rp 130 (+4.56%) ke level Rp 2,980*. Pergerakan saham sektor telekomunikasi terus mencatatkan kenaikan sepanjang Juli. PT XL Axiata Tbk (EXCL) mengaku optimistis terhadap prospek kinerja sektor ke depan. Group Head Corporate Communication EXCL Tri Wahyuningsih mengungkapkan, ke depan perusahaan akan fokus pada pengembangan layaan data. Termasuk dengan melakukan ekspansi pada jaringan data 4G dan 3G, khususnya ke luar Pulau Jawa.

*Saham yang ditutup melemah*

- *DPUM melemah Rp 10 (-3.70%) ke level Rp 260*. Konsumsi produk perikanan dunia diprediksi terus meningkat. Tahun lalu, konsumsi ikan dunia per kapita sebesar 20 kilogram per tahun. Tak mau menyia-nyiakan potensi tersebut, emiten perikanan PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM) menargetkan pendapatan sebesar Rp 1,3 triliun tahun ini. Untuk itu, DPUM ingin memperlebar pasar ekspor.

- *INCO melemah Rp 10 (-0.23%) ke level Rp 4,260*. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) berhasil mencatatkan produksi nikel sebesar 18.000 metrik ton pada kuartal II-2018. Perseroan mengalami penurunan produksi sebesar 4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Vice President Director PT Vale Indonesia, Bernardus Irmanto mengatakan, penurunan produksi nikel disebabkan karena ada beberapa pemeliharaan pabrik yang dilakukan perseroan pada periode tersebut yang rencananya selesai di kuartal I-2018.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...