google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 12 Juli 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 12 Juli 2018

*Mirae Asset Sekuritas Indonesia*
Investment Information Team

*Market Review 12 Juli 2018*

Tercatat 232 saham menguat dan 169 saham melemah. *IHSG +14.5 poin (+0.24%) ke level 5,907.8*, dan *LQ-45 +0.36 poin (+0.03%) ke level 930.3*.

*Sectoral Return :*
- Agri +0.28%
- Mining +0.40%
- Basic-Ind +0.41%
- Misc-Ind +0.77%
- Consumer -1.05%
- Property +0.96%
- Infrastructure +1.44%
- Finance +0.60%
- Trade -0.25%
- Manufacture -0.40%

Investor asing *net BUY senilai Rp 136 Miliar*.

*USD/IDR +5.00 poin (+0.03%)* terhadap Rupiah di angka 14,390.

*Saham yang ditutup menguat*

- *NFCX ditutup menguat Rp 920 (+49.72%) ke level Rp 2,770*. PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) hari ini resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Awal di perdagangkan, saham NFCX langsung naik 49,73% atau terbang ke level Rp2.770 dari harga penawaran Rp1.850 per saham. Alhasil, saham perusahaan ke 30 yang melantai di BEI ini menyentuh batas atas auto-rejection. Dalam kesempatan itu, Menteri Komunikasi dan informatika, Rudiantara mengungkapkan, bahwa dirinya menyambut baik NFC Indonesia sebagai perusahaan digital kedua yang berhasil melantai di Bursa, meski belum berstatus sebagai Unicorn.
- *MGRO menguat Rp 112 (+49.55%) ke level Rp 338*.  PT Mahkota Group Tbk hari ini resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan pengolahan kelapa sawit ini melantai menggunakan kode MGRO. Direktur Utama MGRO, Usli Sarsi menuturkan, bahwa perusahaan mencatat sebanyak 703.688.000 saham baru dengan harga penawaran Rp225 per saham. Dengan demikian, diperkirakan MGRO akan meraih dana segar dari hasil Initial Public Offering (IPO) ini sekitar Rp158,33 miliar.
- *NUSA menguat Rp 104 (+69.33%) ke level Rp 254*. PT Sinergi Megah Internusa Tbk (NUSA) akan mulai menggenjot ekspansi perusahaan di sesudah mencatatkan diri di Bursa Efek Indoesia (BEI). Perusahaan ini berencana untuk membangun sekitar 180 vila di wilayah Batam di tahun yang akan datang. Iwandono, Direktur Utama NUSA menyebut bahwa pembangunan vila tahap awal akan dilakukan tahun 2019 oleh anak usahanya yakni PT Mulia Manunggal Karsa. Untuk tahap pertama perusahaan ini akan membangun 18 unit vila. Vila tersebut vila menengah ke atas yang diharapkan bisa menyumbang pendapatan Sinergi Megah Internusa tahun depan. Sebagai informasi saja, NUSA belum mencatatkan laba hingga saat ini. Emiten baru ini berharap dengan adanya pendapatan dari villa tersebut, perusahaan bisa meraup laba Rp 2 miliar tahun depan.
- *POLL menguat Rp 230 (+25.00%) ke level Rp 1,150*.  PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL) berharap bisa menaikkan porsi pendapatan berulang atau recurring income pada tahun ini. Beberapa cara dilakukan perusahaan untuk menaikkan recurring income perusahaan. Beberapa proyek diharapkan bisa memiliki kontribusi pada recurring income, seperti dua proyek mall di wilayah Cikarang dan Batam tahun ini. Selain itu, penambahan recurring income juga coba dilakukan dengan mengambil alih obligasi konversi dari PT Royal Royce Properties senilai Rp 750 miliar. Royal Royce merupakan perusahaan yang mengoperasikan beberapa mall, hotel dan juga apartemen di Semarang seperti Paragon Mall, Central City Mall, Po Hotelm, Hotel Louis Kienne dan lain sebagainya.
- *KINO menguat Rp 5 (+0.29%) ke level Rp 1,680*.  PT Kino Indonesia Tbk (KINO) masih menyimpan sisa dana IPO sebesar Rp236,9 miliar hingga periode 30 Juni 2018. Menurut laporan perseroan Kamis, Sejak IPO pada Desember 2015 lalu, perusahaan ini baru menggunakan sebesar Rp559,45 miliar dana dimana dana itu digunakan untuk biaya operasional dan penyertaan modal Rp176,80 miliar. Selain itu dana juga digunakan sebesar Rp199,46 miliar untuk belanja modal serta Rp183,17 miliar untuk modal kerja. Adapun sisa dana IPO tersebut kini tersebar di beberapa bank yakni CIMB Niaga dalam bentuk deposito Rp30 miliar, Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Rp10 miliar, QNB Indonesia Rp70 miliar, Bank Mega Rp20 miliar, Bank BCA Syariah Rp20 miliar.

*Saham yang ditutup melemah*

- *MRAT melemah Rp 1 (-0.52%) ke level Rp 190*. PT Mustika Ratu Tbk. membukukan pertumbuhan penjualan 5% pada paruh pertama tahun ini. Presiden Direktur Mustika Ratu Putri K. Wardani mengungkapkan, pendongkrak penjualan semester I/2018 adalah membaiknya kinerja pada kuartal II/2018. Dia mengatakan, kinerja pada kuartal II/2018 lebih baik ketimbang kuartal I/2018. Putri mengatakan, penjualan pada kuartal II/2018 telah melampaui 10% year-on-year. Bila dikalkulasi hingga semester I/2018, pertumbuhan penjualan MRAT mencapai 5% secara tahunan.
- *BBTN melemah Rp 70 (-3.08%) ke level Rp 2,200*. Bank Tabungan Negara Tbk siap mengakuisisi anak usaha baru yakni perusahaan manajemen investasi (MI). Aksi korporasi tersebut digelar guna menggarap potensi pendanaan jangka panjang setelah Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) beroperasi. Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, dalam payung hukum terkait Tapera, entitas bank diberikan dua opsi pilihan untuk mengelola dana tersebut yakni sebagai bank kustodian atau memiliki manajemen investasi. Dari hasil kajian bisnis BTN memutuskan untuk mengambil opsi kedua. Nantinya, entitas manajemen investasi tersebut direncanakan bakal digunakan untuk mengelola dana Tapera secara profesional dan komersial.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...