Volatilitas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di sepanjang semester I-2018 cukup tinggi. Meski sempat naik ke level tertinggi, Indeks mencatatkan penurunan yang cukup banyak.
Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri menilai bahwa volatilitas pasar ini masih akan terus berlanjut. "Semester kedua marketnya masih volatile sampai Agustus isunya banyak dari luar," kata Hans kepada Kontan.co.id, Jumat (22/6).
Beberapa hal akan membayangi indeks saham seperti kenaikan suku bunga The Federal Reserve (The Fed), yield obligasi Amerika Serikat yang tinggi dan penguatan dollar Amerika Serikat (AS).
Meski begitu bukan berarti semua saham di bursa akan anjlok. Hans mengatakan bahwa beberapa saham konstruksi layak diperhatikan dengan kemungkinan pembayaran proyek dari pemerintah lantaran beberapa proyek konstruksi sudah mulai selesai.
Hal ini dilakukan pemerintah sebagai amunisi kampanye tahun depan. Ia mengatakan bahwa beberapa saham seperti saham WIKA dan PTPP masih bisa diakumulasi.
Adanya periode pemilihan umum di tahun depan membuat indeks kemungkinan mencatatkan penurunan "Pada periode seperti ini LQ45 jadi pilihan karena adanya risiko turun, sebab sahamnya lebih defensif," tambah Hans.
Menurutnya, beberapa saham bluechip layak dipertimbangkan lantaran biasanya saham-saham bluechip akan terlebih dahulu naik. Ia menyarankan beberapa saham seperti BMRI, BBRI, BBNI.
Selain itu, beberapa saham yang sudah turun cukup dalam seperti TLKM dan JSMR juga menarik. Beberapa saham semen juga layak diperhitungkan seperti SMGR dan INTP.
http://investasi.kontan.co.id/news/ini-saham-saham-yang-bisa-dilirik-di-semester-ii-2018
Komentar
Posting Komentar