google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham WSKT, WIKA, ADHI dan PTPP | 7 Juni 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Saham WSKT, WIKA, ADHI dan PTPP | 7 Juni 2018


Masuk tahun 2018, emiten sektor konstruksi sempat terseok-seok lantaran ketatnya kondisi cashflow. Namun, sejumlah analis memprediksi sektor konstruksi akan mengalami uptrend dalam jangka pendek.

Kepala Riset Koneksi Kapital, Alfred Nainggolan mengatakan, fundamental emiten konstruksi masih positif. "Dari sisi total kontrak yang diperoleh masih cukup aman untuk 1-2 tahun ke depan," kata Alfred, Rabu (6/6). Dengan kondisi perolehan kontrak ini membuat sektor konstruksi mampu memberikan pendapatan cukup besar dibanding sektor lainnya.

Dia mengatakan, sentimen tekanan cashflow yang terjadi beberapa waktu lalu sudah mulai teratasi. "Contohnya PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dengan komodo bond-nya,"

Meski begitu, Alfred menilai emiten konstruksi sangat tergantung pada proyek besar. Saat proyek besar terganggu bisa mempengaruhi ekspektasi pasar. Contohnya WIKA dengan proyek kereta cepat Jakarta - Bandung yang masih terbelit proses pembebasan lahan.

Sementara, menurut Analis Panin Sekuritas William Hartanto, kondisi uptrend di sektor ini hanya berlangsung dalam jangka pendek. Maklum, memasuki tahun politik kekhawatiran adanya perubahan kebijakan menjadi terbuka lebar. "Jangka pendek masih positif, kira-kira mendekati akhir tahun akan sedikit terhenti karena investor akan wait and see, lihat arah kebijakannya ke mana," kata William.

William mengatakan, katalis positif yang menopang laju kinerja saham konstruksi adalah rampungnya beberapa proyek dan masuknya pembayaran. "Proyek LRT WIKA di Kelapa Gading sudah rampung, dan sudah mulai beli kereta untuk dioperasikan dalam Asian Games, itu bisa jadi sentimen positif untuk WIKA," ujar William.

Menurut Kepala Riset Narada Aset Manajemen, Kiswoyo Adi Joe, sektor konstruksi masih punya peluang penguatan. Sebab, selain kekhawatiran soal cashflow yang memudar, beberapa emiten konstruksi memiliki diversifikasi bisnis yang baik. "Misalnya WIKA ada proyek tol dan proyek kereta cepat, PTPP juga punya proyek PLTU," kata dia.

Di antara beberapa saham sektor konstruksi, William merekomendasikan saham ADHI, WIKA, dan PTPP. Dengan masing-masing target Rp 2.500 untuk ADHI, Rp 2.000-Rp 2.500 untuk WIKA dan Rp 3.000 untuk PTPP.

Sedangkan Kiswoyo menjagokan WSKT dan PTPP dengan target harga Rp 3.500 dan Rp 4.000 hingga akhir tahun 2019.

http://investasi.kontan.co.id/news/analis-saham-konstruksi-dalam-area-uptrend

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d