*Mirae Asset Sekuritas Indonesia*
Investment Information Team
*Market Review 27 Juni 2018*
Tercatat 180 saham menguat dan 215 saham melemah. *IHSG -38,09 poin (-0,65%) ke level 5.787,55*, dan *LQ-45 -9,64 poin (-1,05%) ke level 901,00*.
*Sectoral Return :*
- Agri +0,12%
- Mining -1,73%
- Basic-Ind -0,86%
- Misc-Ind -3,09%
- Consumer -0,86%
- Property -1,14%
- Infrastructure +0,11%
- Finance -0,21%
- Trade -0,00%
Investor asing *net sell senilai Rp 539,5 Milyar*.
*USD/IDR CLOSE*
*Saham yang ditutup menguat*
- *ERTX menguat Rp6 (+4,76%) ke level Rp 132*. PT Eratex Djaja Tbk (ERTX) terus berupaya untuk meningatkan kinerja perusahaan pada 2018. Pada kuarta III atau IV 2018, ERTX berharap sudah dapat melanjutkan pengembangan kapasitas yang sempat ditunda pada 2017 lalu. Corporate Secretary PT Eratex Djaja TbkJuliarti Pudji Kurniawati mengatakan pengembangan kapasitas produksi ini sudah dimulai sejak 2016 lalu, akan tetapi ditunda karena ada ketidakpastian pesanan. Pemasaran ERTX, 100% masih ke luar negeri, sampai Saat ini belum ada rencana untuk memasarkan ke negara baru.
- *INTD menguat Rp 16 (+4.84%) ke level Rp346*. PT Inter Delta Tbk (INTD) cukup berhati-hati dalam mematok target bisnis di tahun ini. Pasalnya menguatnya dollar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah akhir-akhir ini mempengaruhi perolehan keuntungan Inter Delta. Karena produk yang dipasarkan sebagian besar adalah impor dan dibayar dengan mata uang dollar AS. INTD tak muluk-muluk selain tetap memaksimalkan lini pemasaran yang telah ada sebelumnya. Hasan mengatakanpihaknya terus mencermati setiap perkembangan terutama perkara teknologi dan perubahan harga.
- *INKP menguat Rp200 (+1.06%) ke level Rp19,000*. RUPST PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), sepakat untuk membagikan dividen tunai sebesar US$ 39,21 juta atau setara dengan Rp 547 miliar. Dengan demikian dividen tunai per saham adalah sebesar Rp 100. Perusahaan kertas ini mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 413,2 juta pada tahun lalu. Pencapaian ini naik 103,8% dari laba tahun 2016 yang hanya US$ 202,7 juta. Selain menyetujui pembagian dividen, RUPS juga menyetujui penggunaan laba sebesar US$ 1 juta atau setara Rp 13,95 miliar sebagai cadangan.
- *LCKM menguat Rp6 (+1.37%) ke level Rp442*. RUPST PT LCK Global Kedaton Tbk (LCKM), menyepakati pembagian dividen tunai dari hasil laba bersih tahun buku 2017 Sebesar Rp1 miliar atau setara Rp 1 per saham. Selain itu, sebesar Rp 50 juta dari laba bersih digunakan sebagai tunjangan atau honorium bagi anggota dewan komisaris perseroan. Sisa laba setelah dikurangi dengan total dividen dan tunjangan, digunakan sebagai modal kerja atau dicatat sebagai laba ditahan yaitu sejumlah Rp 4,16 miliar.
*Saham yang ditutup melemah*
- *SAFE ditutup melemah Rp12 (-9.30%) ke level Rp 117*. PT Steady Safe Tbk (SAFE) menargetkan bisa meraih pendapatan usaha bersih Rp116,36 miliar hingga periode 31 Desember 2018 dengan laba kotor Rp55,02 miliar. Menurut materi paparan publik perseroan, laba usaha ditargetkan mencapai Rp53,08 miliar dan laba sebelum pajak ditargetkan akhir 2018 sebesar Rp19,27 miliar usai mencatat rugi sebelum pajka Rp9,68 miliar di 2017. Dalam mendukung program tersebut, penambahan armada busway adalah peluang potensial besar bagi perseroan yang harus didapat guna percepatan pertumbuhan kinerja perseroan.
- *MDIA melemah Rp13 (-6.95%) ke level Rp174*. PT Intermedia Capital Tbk (MDIA), perusahaan penyiaran televisi ANTV milik Grup Bakrie membagikan dividen sebesar Rp 109 miliar kepada para pemegang sahamnya atau sebesar Rp ,80 per sahan. Nilai dividen tersebut setara dengan 19,96 persen dari laba bersih perseroan pada tahun buku 2017 yang mencapai Rp 550 miliar. Sisa laba sebesar Rp 435 miliar akan ditempatkan sebagai laba ditahan guna memperkuat modal perseroan. Dari angka tersebut, sebanyak Rp 5 miliar bakal disisihkan sebagai cadangan wajib guna memenuhi ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan Undang Undang Nomor 40 Tahun 2017 tentang Perseroan Terbatas.
Komentar
Posting Komentar