*Mirae Asset Sekuritas Indonesia*
Investment Information Team
*Market Review 21 Juni 2018*
Tercatat 148 saham menguat dan 267 saham melemah. *IHSG -61,70 poin (-1,04%) ke level 5.822,33*, dan *LQ-45 -17,87poin (-1,93%) ke level 907,29*.
*Sectoral Return :*
- Agri -0,83%
- Mining +0,30%
- Basic-Ind -0,85%
- Misc-Ind -3,06%
- Consumer -1,70%
- Property -1,84%
- Infrastructure -1,11%
- Finance -0,89%
- Trade +0,25%
Investor asing *net sell senilai Rp 833,69 Milyar*.
*USD/IDR +170 poin (+1,22%)* terhadap Rupiah di angka 14,102.
*Unusual Market Activity (UMA)*
- PT. Jaya Pari Steel (JPRS) : Bursa Efek Indonesia (BEI) menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga dan aktivitas saham JPRS yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity). BEI saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.
*Suspensi*
- PT. Indo-Rama Synthetics (INDR) & Bakrie Brother (BNBR)
Bursa Efek Indonesia (BEI) menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan dan aktivitas saham INDR & penurunan harga kumulatif saham BNBR maka BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham . Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.
*Saham yang ditutup menguat*
- *EXCL ditutup menguat Rp 50 (+1,98%) ke level Rp 2,570*. Moodys Investor Services Kamis ini menaikkan peringkat surat utang yang diterbitkan PT XL Axiata Tbk menjadi Baa3 dari Ba1. Ini adalah pertama kali Moodys memberikan peringkat investment grade pada XL. Sementara prospek untuk peringkat direviis menjadi stabil dari positif. Pada saat yang sama Moodys menarik peringkat Ba1 Corporate Family Ratings perseroan.
- *PGAS menguat Rp 50 (+2,45%) ke level Rp 2.090*. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) akan mendapat pasokan gas tambahan dari limpahan para trader gas. Ini merujuk atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 6 Tahun 2016 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penetapan Alokasi dan Pemanfaatan Serta Harga Gas Bumi. Dalam aturan itu, izin trader gas yang tidak memiliki infrastruktur gas alias pipa gas sudah harus dicabut sejak tanggal 24 Februari 2018. Sehingga alokasi gas yang mereka dapatkan harus dijual ke PGN dan Pertagas. Keberadaan para trader gas bertingkat menyebabkan harga gas sampai ke konsumen akhir menjadi mahal. Jika dirata-rata bisa mencapai US$ 14 per mmbtu.
- *PNBN menguat Rp 10 (+1,18%) ke level Rp 855*. PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin) akan menerbitkan obligasi dengan total Rp 1,4 triliun pada 22-28 Juni 2018. Obligasi ini terbagi menjadi dua. Pertama obligasi berkelanjutan III Bank Panin tahap I 2018 dengan jumlah Rp 100 miliar. Kedua adalah obligasi subordinasi berkelanjutan III tahap I 2018. Surat utang berkelanjutan III Bank Panin tahap I 2018 merupakan bagian dari obligasi berkelanjutan III Bank Panin dengan target dana Rp 10 triliun. Sedangkan untuk obligasi subordinasi berkelanjutan III Bank Panin I 2018 merupakan bagian dari surat utang subordinasi berkelanjutan III Bank Panin dengan target dana Rp 6 triliun.
- *ISAT menguat Rp 60 (+1,82%) ke level Rp 3.340*. PT Indosat Tbk (ISAT) telah melunasi pembayaran obligasi. Pembayaran surat utang tersebut dilakukan pada hari Rabu, 20 Juni 2018. Berdasarkan keterbukaan informasi di situs Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (20/6), emiten operator telekomunikasi ini melunasi Obligasi Berkelanjutan II Indosat tahap I tahun 2017 seri A dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Indosat tahap I tahun 2017 seri A. Group Head Corporate Secretary Indosat, Hadi Susilo, mengatakan bahwa jumlah pembayaran pelunasan obligasi dan sukuk ijarah tersebut adalah sebesar Rp 887,74 miliar. Hadi menambakan bahwa untuk melunasi obligasi dan sukuk tersebut emiten mesti menggunakan dana internal perusahaan.
*Saham yang ditutup melemah*
- *WIKA melemah Rp 90 (-5,82%) ke level Rp 1.455*. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk semakin getol menggeluti bisnis jalan tol. Rencana paling gres perusahaan ini adalah mengembangkan jalan tol penghubung Harbour Road Ancol dan Tanjung Priok di Jakarta. Tak sendiri, Wijaya karya akan berkongsi dengan PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) lewat sebuah konsorsium. Karena masih tahap inisiasi, kedua perusahaan belum memutuskan komposisi kepemilikan saham dalam konsorsium itu. Wijaya Karya dan Citra Marga berharap, restu konsesi jalan tol dari pemerintah bisa keluar tahun ini. Kalau target itu terpenuhi, proses konstruksi akan mereka mulai akhir tahun 2018.
Komentar
Posting Komentar