*Mirae Asset Sekuritas Indonesia*
Investment Information Team
*Market Review 04 Mei 2018*
Tercatat 113 saham menguat dan 279 saham melemah. *IHSG -66.38 poin (-1.13%) ke level 5.792,345*, dan *LQ-45 -13,83 poin (-1.48%) ke level 920,123*.
*Sectoral Return :*
-Agri -1,66%
-Mining -1,44%
-Basic-Ind -0,91%
-Misc-Ind +0,00%
-Consumer -0,95%
-Property -0,99%
-Infrastructure -0,24%
-Finance -2,19%
-Trade -0,10%
Investor asing *net sell senilai Rp 842,49 Milyar*.
*USD/IDR +6,00 poin (+0.04%)* terhadap Rupiah di angka 13.945.
*Saham yang ditutup menguat*
-*BBKP ditutup menguat Rp 8 (+2.09%) ke level Rp 390*. Setelah ramai kasus penyertaan kembali (restated) laporan keuangan. Pihak manajemen PT Bank Bukopin Tbk mengklaim bahwa secara fundamental kinerja dan operasional Perseroan saat ini berada dalam kondisi yang kuat dan baik serta tetap tumbuh berkelanjutan. Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk Eko Rachmansyah Gindo menegaskan hingga triwulan I 2018 kinerja Bukopin masih tumbuh sesuai target yang ditetapkan manajemen.
-*NRCA menguat Rp 6 (+1.31%) ke level Rp 462*. Emiten yang berkutat di proyek infrastruktur masih cerah. Salah satunya PT Nusa Raya Cipta Tbk yang berhasil mencatatkan kinerja positif. Pada kuartal I-2018, laba bersih perusahaan konstruksi ini melonjak hingga 100% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Emiten berkode saham NRCA di Bursa Efek Indonesia ini membukukan laba bersih sebesar Rp 41,27 miliar, tumbuh dari Rp 20,6 miliar pada kuartal I-2017. Pertumbuhan laba bersih tersebut sejalan dengan meningkatnya pendapatan usaha sebesar 38% menjadi Rp 682,98 miliar dan pendapatan lain naik dari Rp 5,2 miliar menjadi Rp 13,98 miliar.
*Saham yang ditutup melemah*
-*ADRO melemah Rp 40 (-2.38%) ke level Rp 1.640*. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mengumumkan rencana pembagian dividen tunai final tahun buku 2017. Rencananya, perusahaan akan membagikan dividen Rp 65,39 per saham. Dalam keterbukaan informasi Jumat (4/5), disebutkan bahwa ADRO terlebih dahulu melakukan konversi kurs dalam pembagian dividen tersebut. Pihaknya mengacu pada kurs tengah Bank Indonesia tanggal 4 Mei 2018 sebesar Rp 13.943 per dollar AS.
-*AKRA melemah Rp 160 (-3.42%) ke level Rp 4.510*. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) merampungkan proses divestasi anak usaha di Tiongkok, yakni Khalista Chemical Industries Ltd.AKRA menerima proses pembayaran atas divestasi asetnya secara bertahap. Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2018, AKRA membukukan laba bersih dari penjualan aset mencapai Rp 664,21 miliar. Presiden Direktur AKRA, Haryanto Adikoesoemo menyebutkan, sesuai dokumen tender, pihak pembeli akan membayar 50% terlebih dahulu di akhir Maret tahun ini.
-*KLBF melemah Rp 55 (-3.80%) ke level Rp 1.390*. Sejumlah emiten terkena efek negatif pelemahan rupiah. Diantaranya seperti farmasi. Sektor itu masih banyak mengandalkan bahan baku yang berasal dari luar negeri. Hampir lebih dari 90% bahan baku didatangkan dari luar Indonesia. Otomatis, barang impor termasuk klasifikasi produk yang terkena efek negatif penguatan dollar AS. Bernadus Karmen Winata, Direktur dan Corporate Secretary PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menilai kondisi pelemahan rupiah karena faktor global akan membawa dampak negatif terhadap profitabilitas perusahaan. KLBF mengupayakan pengelolaan margin melalui strategi bauran produk serta efisiensi biaya produksi dan pemasaran. Kami mengharapkan agar nilai tukar rupiah kembali stabil sejalan dengan fundamental ekonomi Indonesia yang kuat.
-*SIDO melemah Rp25 (-2.95%) ke level Rp 820*. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) umumkan pengunduran dua orang direktur perusahaan pada Kamis (3/5). Pernyataan tersebut diumumkan dalam laporan keterbukaan perusahaan di laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam surat bertajuk informasi dan fakta material, SIDO menyatakan, per Selasa (2/5) perusahaan telah menerima surat permohonan pengunduran diri dari direksinya.
Komentar
Posting Komentar