google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Ulasan Pasar Saham Indonesia | 15 Mei 2018 Langsung ke konten utama

Ulasan Pasar Saham Indonesia | 15 Mei 2018

*Mirae Asset Sekuritas Indonesia*
Investment Information Team

*Market Review 15 Mei 2018*

Tercatat 160 saham menguat dan 231 saham melemah. *IHSG -109,03 poin (-1.83%) ke level 5.838,11*, dan *LQ-45 -26,65 poin (-2.77%) ke level 935,35*.

*Sectoral Return :*
- Agri +0,13%
- Mining +0,71%
- Basic-Ind -0,15%
- Misc-Ind -1,14%
- Consumer -2,52%
- Property -0,77%
- Infrastructure -2,50%
- Finance -2,96%
- Trade -0,65%

Investor asing *net sell senilai Rp 1,16 Triliun*.

*USD/IDR +64,00 poin (+0.46%)* terhadap Rupiah di angka 14.037.

*Saham yang ditutup menguat*

- *PRIM ditutup menguat Rp 250 (+50,00%) ke level Rp 750*. PT Royal Prima Tbk (PRIM) mengincar pertumbuhan kinerja cukup tinggi pada tahun ini. Pengelola rumah sakit yang bermarkas di Sumatra Utara ini menargetkan pendapatan sebesar Rp 445 miliar dan laba sebesar Rp 45 miliar pada akhir 2018. Sepanjang tahun lalu, PRIM mencatatkan pendapatan sebesar Rp 177 miliar dan laba sejumlah Rp 20 miliar. Itu artinya, emiten yang baru saja melantai di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (15/5) ini membidik kenaikan pendapatan dan laba masing-masing 151% dan 125% pada tahun ini.

- *BRMS menguat Rp 1 (+1.47%) ke level Rp 69*.  PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) mencatatkan peningkatan likuiditas pada kinerja tahun lalu. Peningkatan tersebut tak lepas dari upaya perusahaan menekan beban. Direktur of Investor Relations BRMS Herwin Hidayat mengatakan, upaya perusahaan melakukan konversi pinjaman menjadi saham sebanyak US$ 232 juta pada tahun lalu, sukses menekan rasio pinjaman terhadap ekuitas perusahaan alias debt to equaty ratio (DER). Pada 2016, DER perusahaan tercatat sebesar 0,44%, lalu turun menjadi 0,27% pada 2017, sehingga likuiditas perusahaan menjadi lebih baik.

*Saham yang ditutup melemah*

- *PGAS melemah Rp 40 (-2,08%) ke level Rp 1.875*. Pada peringatan ulang tahun ke-53, PT Perusahaan Gas Negara Tbk. ( PGN) menggandeng sejumlah BUMN untuk bekerja sama. "Sinergi ini akan memberikan hasil yang positif dalam rangka mendukung sukses BUMN membangun negeri," kata Direktur Utama PGN, Jobi Triananda Hasjim, dalam siaran tertulis, Selasa (15/5/2018).

- *BBCA melemah Rp 775 (-3.37%) ke level Rp 22.200*. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menawarkan obligasi subordinasi I dengan total dana Rp 1 triliun. Tahap I, BCA akan merilis obligasi sebesar Rp 500 miliar. Ada tiga tenor yang ditawarkan BCA ke investor yaitu 7, 10 dan 12 tahun.Masa penawaran awal atau bookbuilding obligasi subordinasi Mei 2018. Pada Juli 2018 obligasi subordinasi ini diharapkan bisa tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

- *NISP melemah Rp 10 (-1,08%) ke level Rp 910*. PT Bank OCBC NISP Tbk mencatatkan pertumbuhan kredit investasi yang membaik di kuartal I 2018 ini. Tercatat kredit investasi mereka tumbuh hingga dua digit. Pertumbuhan ini sejalan dengan pertumbuhan kredit investasi secara industri yang kian membaik. Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit investasi perbankan per Maret 2018 sebesar 5,3% yoy menjadi Rp 1.184,1 triliun. Angka ini kian membaik dibandingkan dengan bulan Februari 2018 sebesar 4,6% yoy menjadi Rp 1.171,3 triliun.

- *BBTN melemah Rp 60 (-2,00%) ke level Rp 2.940*. Tahun ini sejumlah bank besar mengatakan bakal menggenjot pertumbuhan pendapatan berbasis komisi alias fee based income (FBI). Salah satunya, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), yang mematok pertumbuhan pendapatan komisi tahun ini sebesar Rp 2,1 triliun. Direktur Strategi, Resiko dan Kepatuhan BTN Mahelan Prabantarikso menyebut target tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan pencapaian perseroan pada akhir tahun 2017 yang mencapai Rp 1,6 triliun.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...