Bagaimana tidak, potensi kenaikan BI 7-day reverse repo rate ke 4,75%, berpotensi mengganjal pertumbuhan kredit properti. Alhasil, kredit properti berpotensi kembali lesu lantaran bunga kreditnya tinggi.
Untuk itu, Analis Erdikha Elit Sekuritas Okky Jonathan menyarankan investor lebih cermat untuk berinvestasi di sektor ini. Dengan kata lain, untuk jangka panjang investor harus banyak melihat fundamental saham-saham di sektor properti.
"Melihatnya cukup mudah, dengan membandingkan pendapatan year on year (yoy), apakah ada kenaikan signifikan atau malah turun," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (28/5).
Menurutnya, dengan prediksi pertumbuhan ekonomi sedikit membaik, dari 5,1% pada 2017 menjadi 5,3% di 2018, maka pertumbuhan sektor properti pun sedikit membaik. Namun, Okky jadi sedikit pesimistis jika BI kembali menaikkan suku bunga acuan.
Jika investor ingin masuk sektor properti, ia menyarankan untuk mencari perusahaan dengan fundamental kuat. Selain itu, emiten juga bekerja sama dengan berbagai proyek pemerintah, serta terintegrasi dengan pembangunan sektor properti.
"ASRI, BSDE dan BKSL menarik dicermati untuk trading jangka pendek," jelas Okky.
Berikut ini rekomendasinya:
BSDE buy on wekness dengan target harga 2.000 dan support 1.600
ASRI buy on wekness dengan target harga 450 dan support 300
BKSL buy on wekness dengan target harga 238 dan support 120
http://investasi.kontan.co.id/news/jika-bunga-acuan-bi-naik-lagi-saham-saham-emiten-properti-ini-tetap-menarik
Komentar
Posting Komentar