Pendapatan 1Q17 vs 1Q18 naik dari 4.996.465.623 Ribu Rupiah ke 9.635.608.598 Ribu Rupiah (naik +92.84%)
Kenaikan Pendapatan yang tinggi di sebabkan dari kenaikan Pendapatan Konstruksi dari 2.856.077.093 Ribu Rupiah menjadi 7.254.648.942 Ribu Rupiah (naik+154%)
Laba bersih tahun berjalan 1Q18 naik dari 522.824.323 Ribu Rupiah ke 559.569.904 Ribu Rupiah (naik +7%) Year on Year
Aurs Kas dari Kegiatan Operasi 1Q17 vs 1Q18 naik dari 639.457.122 Ribu Rupiah menjadi 1.570.832.318 Ribu Rupiah (naik +145.65%)
Emiten ini memang sering mendapatkan Intervensi dari pemerintah, mulai dari penyesuaian Tarif Golongan yang di sederhanakan, penerapan system Ganjil dan Genap, hingga Diskon Tarif Tol Baru untuk luar Jakarta dengan harapan untuk menurunkan biaya Logistik. Tarif akan di Review ulang kenaikannya setiap dua tahun sekali sesuai dengan Inflasi. Mungkin hal tersebut di atas yang seringkali menyebabkan harga saham Emiten ini tertekan
Secara Analisa Teknikal, penurunan JSMR sudah mulai terbatas dengan target Rebound terdekat di 4700
Seperti kata Warren Buffet “Price is What You Pay, Value is What You Get” , dengan harga Rp. 4000-4100, menurut penulis masih potensial masuk dalam Keranjang Investasi Anda dengan Target Price terdekat 4700.
CATATAN: Investing dan Trading adalah dua hal yang berbeda. Bagi Traders, Trend JSMR masih Strong Downtrend, belum saatnya Buy. Bagi Investors, penulis melihatnya sebagai suatu Peluang untuk memasukkan ke dalam Keranjang Investasinya.
http://www.sahamprofit.co.id/2018/05/07/analisa-saham-jsmr-investing-alert/
Komentar
Posting Komentar