google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham JPFA dan CPIN | 25 Mei 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Saham JPFA dan CPIN | 25 Mei 2018

Tingginya permintaan konsumsi selama Ramadan, rupanya jadi berkah tersendiri bagi emiten produsen ayam Tanah Air. Sebut saja kedua perseroan tersebut adalah PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) dan PT Japfa Comfeed Indonesia (JPFA).

Saat memasuki bulan puasa dan Lebaran, tingkat konsumsi masyarakat lebih tinggi dibanding hari biasa, terutama konsumsi bahan makanan. Tak heran kalau kenaikan harga sulit dihindari.


Harga daging umumnya naik cukup tinggi, baik itu daging sapi maupun daging ayam. Khusus untuk ayam, terkadang kenaikannya sudah mulai terjadi sebulan sebelum puasa hingga nanti Lebaran. Hal ini tentunya memberi dampak positif bagi produsen ayam seperti CPIN dan JPFA.

Analis Bahana Sekuritas Michael Setjoadi menilai, pada kuartal II-2018 sudah terjadi kenaikan harga ayam broiler. Kenaikan harga sepanjang Ramadan biasanya memberi kontribusi terbesar selama satu tahun, sekitar 31% terhadap total profitabilitas kedua perusahaan ini sepanjang setahun.

''Permintaan terhadap ayam biasanya sudah mulai naik mendekati puasa, sehingga akan diikuti dengan kenaikan harga,'' kata Michael, Kamis (24/5).

Pada kuartal I-2018, Japfa telah meningkatkan produksi DOC lebih dari 20%, sehingga mendukung kenaikan volume penjualan pakan sebesar 14,5% dan penjualan ayam pedaging yang naik 30%. "Sehingga, Japfa mampu merebut pangsa pasar pesaingnya Charoen," kata Analis Bahana Sekuritas Michael Setjoadi, Kamis (24/5).

Sedangkan pesaingnya, Charoen hanya membukukan kenaikan volume penjualan pakan sebesar 4,2%, dengan volume penjualan DOC naik 2,5% pada kuartal I-2018, dibanding periode yang sama tahun lalu. Kinerja positif yang dibukukan Japfa, tentunya berpengaruh terhadap penjualan selama Ramadhan ini dengan kenaikan produksi DOC yang telah dilakukan sejak kuartal I-2018.

Bahana menilai kinerja kedua produsen ayam ini akan lebih baik dibanding tahun lalu akibat kenaikan permintaan dan harga selama Ramadan serta ketersediaan jagung lokal untuk pakan. Makanya, Bahana Sekuritas menaikkan proyeksi target harga dan perkiraan kinerja untuk Japfa dan Charoen 2018.

Untuk Japfa, Bahana Sekuritas merekomendasikan investor untuk beli, dengan target harga Rp 2.000 per saham, naik dari target harga sebelumnya Rp 1.750 per lembar. ''Valuasi harga Japfa lebih murah dan prospek kinerjanya lebih bagus dibanding Charoen,'' jelas Michael.

Pendapatan perusahaan berkode saham JPFA ini diperkirakan naik menjadi Rp 33,76 triliun pada akhir 2018. Prediksi ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan sebelumnya Rp 32,1 triliun. Laba bersih diperkirakan akan naik menjadi Rp 1,6 triliun, dari perkiraan sebelumnya sebesar Rp 1,43 triliun.

Sedangkan untuk Charoen, Bahana Sekuritas merekomendasikan untuk tahan, dengan target harga Rp 3.580 per saham, naik dari target sebelumnya Rp 3.520 per saham. Bahana menilai, valuasi harga sudah kemahalan dan prospek kinerja tidak sebaik Japfa.

Pendapatan perusahaan berkode saham CPIN ini diperkirakan turun menjadi Rp 54,44 triliun, dari perkiraan sebelumnya sebesar Rp 55,33 triliun. Namun, laba bersih diperkirakan naik menjadi Rp 3,46 triliun, dari perkiraan sebelumnya sebesar Rp 3,4 triliun.

http://investasi.kontan.co.id/news/ramadan-menjadi-berkah-bagi-japfa-dan-charoen

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...