google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham EXCL | 17 Mei 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Saham EXCL | 17 Mei 2018

XL Axiata
(EXCL IJ)
1Q18 review: A mixed bag


Top-line performance was in line
For 1Q18, XL Axiata (EXCL) posted revenue of IDR5.5tr (-8% QoQ, +5% YoY),
achieving 96% of our first-quarter forecast and implying 23%/22% run rates against
full-year estimates (ours and consensus, respectively). On a QoQ basis, cellular
revenue declined to IDR4.9tr (-10% QoQ, +4% YoY), as legacy revenue fell to
IDR1.4tr (-15% QoQ, -31% YoY) due to data migration. Despite growing data
consumption (3.5GB/sub per month; +3% QoQ, +41% YoY), data revenue dropped
QoQ to IDR3.5tr (-8% QoQ, +31% YoY), as data yield declined (IDR8/MB; -14% QoQ,
-28% YoY), affected by prepaid registration and tight competition.

In-line EBITDA; Bottom line missed
EBITDA was IDR2.0tr (-6% QoQ, +8% YoY), achieving 97% of our 1Q18 forecast and
implying 24%/21% run rates against full-year estimates (ours and consensus). The
decline in revenue was offset by better-than-expected cost efficiencies, resulting in
EBITDA margin improvement (36.1% in 1Q18, vs. 35.5% in 4Q17 and 35.1% in
1Q17). Meanwhile, net profit was disappointing, at IDR15bn (-89% QoQ, -67% YoY),
largely due to higher-than-expected operating/financial leverage, leading to a
pretax loss of IDR71bn. Nevertheless, EXCL still managed to book net profit due to
a tax benefit of IDR87bn.

Data subscriber mix is far ahead of the industry: Approach with caution
Despite EXCL’s high data consumption, we note that its 1Q18 growth was the
lowest among the top three operators. While this could be due to the addition of
lower-value subscribers who just recently registered/switched to EXCL, it could also
suggest that EXCL is approaching data consumption saturation. We still have
concerns regarding its high data subscriber mix (74% as of 1Q18), which is far
ahead of the industry (64%). As we expect competition to stay tight throughout
FY18, EXCL’s high data subscriber mix could prove risky, as revenue will become
increasingly hard to sustain without data monetization.

Conference call takeaways: Infra expenses should continue to decline
Management expects infrastructure expenses to continue to decline, as it will
continue to renegotiate contracts. This should help to improve EXCL’s cost
efficiencies going forward, in our view. Moreover, EXCL reiterated its intention to
follow data yield hike in 2H18, should its peers decided to do so.

Maintain Buy, with lower TP
In light of the 1Q18 results, we revise down our FY18-19F revenue estimates by 1%,
and hence lower our net profit forecasts by 17% and 10%, respectively.
Improvement in top line as competition eases (likely from FY19F) would be a key rerating
catalyst. We maintain our Buy rating on EXCL, but lower our TP to IDR3,100.

Mirae Asset

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d