google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham BJBR, BKSL, GIAA, INTP, SMGR dan TBIG | 25 Mei 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Saham BJBR, BKSL, GIAA, INTP, SMGR dan TBIG | 25 Mei 2018

Binaartha Sekuritas memperkirakan IHSG akan melanjutkan penguatan pada hari ini, Jumat 25 Mei 2018 yang secara teknikal mengindikasikan adanya potensi bullish continuation pada pergerakan harga saham.

Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama menjelaskan IHSG berhasil ditutup menguat signifikan 2.66% di level 5946.539 pada 24 Mei 2018. Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5868.492 hingga 5790.445. Sementara itu, resisten pertama maupun kedua memiliki range pada level 5989.447 hingga 6032.355.

Berdasarkan indikator daily, MACD telah berhasil membentuk golden cross di area negatif. Sementara itu, Stochastic dan RSI bergerak ke atas menuju ke area overbought. Terlihat pola long white opening marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi bullish continuation pada pergerakan harga saham. Dengan demikian, indeks berpotensi menuju ke area level resisten.


Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut.

BJBR, Daily (2070) (RoE: 18.33%; PER: 10.80x; EPS: 191.68; PBV: 1.98x; Beta: 2.15): Saat ini, pergerakan harga sudah menguji garis tengah dari bollinger dan terlihat pola inverted bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 2050 - 2080, dengan target harga di level 2130. Support: 2030.

BKSL, Daily (142) (RoE: 4.68%; PER: 16.88x; EPS: 8.41 PBV: 0.79x; Beta: 1.62): Saat ini, pergerakan harga bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Beli” pada level 138 – 145, dengan target harga secara bertahap di level 150 dan 160. Support: 134 & 128.

GIAA, Daily (250) (RoE: -31.84%; PER: -1.80x; EPS: -138.84; PBV: 0.57x; Beta: 0.15): Pergerakan harga bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Beli” pada area level 244 - 252, dengan target harga secara bertahap di level 256 dan 268. Support: 240.

INTP, Daily (17750) (RoE: 4.22%; PER: 62.66x; EPS: 285.68; PBV: 2.63x; Beta: 1.39): Saat ini, terlihat pola bullish engulfing line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada level 17300 – 18000, dengan target harga secara bertahap di level 18500 dan 19700. Support: 16000.

SMGR, Daily (8525) (RoE: 5.28%; PER: 30.56x; EPS: 279.00; PBV: 1.62x; Beta: 1.38): Saat ini, pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish engulfing line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Beli” pada area 8300 – 8600 dengan target harga di level 8900. Support: 8200.

TBIG, Daily (4980) (RoE: 72.73%; PER: 9.66x; EPS: 514.75; PBV: 7.07x; Beta: 0.79): Pergerakan harga bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Beli” pada area level 4800 – 5000, dengan target harga secara bertahap di level 5200 dan 5500. Support: 4700.

(Disclaimer on)
http://market.bisnis.com/read/20180525/189/799634/binaartha-sekuritas-ihsg-lanjutkan-penguatan-pantau-6-saham-ini

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...