Pada perdagangan hari ini, sebanyak 154 saham menghijau, sedangkan 185 saham turun, dan 136 saham lainnya stagnan.
Teuku Hendry Andrean, Research Manager Shinhan Sekuritas Indonesia menyatakan, pelemahan indeks masih terkait dengan sentimen global. Diantaranya adanya perang dagang antara Amerika Serikat dan China. “Kita tahu kalau China juga sudah menetapkan tarif impor,” katanya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (3/4).
Oleh karena itu, pasar masih merespon negatif kondisi ekonomi global. Kondisi tersebut juga bisa mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). “Waspadai kalau rupiah sampai tembus Rp 13.800," tutur Teuku.
Sedangkan dari dalam negeri masih minim sentimen. Momentum dividen emiten dinilai belum cukup kuat untuk menopang kenaikan indeks. Menurut Teuku, sentimen dividen juga hanya berlaku pada perusahaan tertentu, misalnya ASII dan UNVR.
Rebound IHSG yang terjadi kemarin hanya bersifat sementara. Sedangkan saat ini, IHSG masih dalam tren bearish. Candlestick masih cenderung sideways, dan ada potensi perdagangan besok masih terkoreksi.
“Penggeraknya masih dari eksternal, sedangkan domestik minim. Perkiraan support 6.209 dan resistance 6.248,” prediksi Teuku.
Source:
Kontan
Komentar
Posting Komentar