google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Memilah Saham Baru IPO | 9 April 2018 Langsung ke konten utama

Memilah Saham Baru IPO | 9 April 2018

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hajatan penawaran saham perdana tampaknya masih bakal ramai pada tahun ini. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, setidaknya sudah ada 26 perusahaan yang tengah mengantre untuk memperdagangkan sahamnya di bursa melalui initial public offering (IPO).

Samsul Hidayat, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, mengatakan, calon emiten yang berencana melepas saham perdana ini berasal dari berbagai sektor bisnis, mulai dari logistik, industri dasar, rumah sakit, ritel, properti, hingga sektor  keuangan. 

Dari sektor properti, misalnya,  ada PT Dafam Property Indonesia, PT Kagum Jaya Sakti, PT Wijaya Karya Realty dan PT Kota Satu Property. Selain perusahaan properti, dua perusahaan yang bergerak di bidang rumahsakit juga berencana IPO. Mereka adalah PT Royal Prima dan PT Medialoka Hermina, pengelola rumahsakit Hermina.

Tertarik membeli saham IPO tadi? Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji berpendapat, selain mempertimbangkan likuiditas dan valuasi harga, investor bisa memilih saham IPO dari sektornya.

Nafan menilai sektor yang bakal kembali jadi perhatian pasar adalah sektor telekomunikasi dan properti. "Sektor properti sudah mulai bangkit pada awal tahun ini," kata Nafan, Minggu (8/4). Ia mengatakan, membaiknya sektor properti sudah mulai terlihat dari kinerja keuangan beberapa emiten properti, seperti CTRA, BSDE dan ASRI.

Pertimbangkan juga rencana penggunaan dananya. Beberapa calon emiten properti bakal menggunakan dana IPO untuk ekspansi. Misalnya Wika Realty akan menggunakan dana untuk pembangunan proyek-proyeknya. Lalu, Dafam Property yang mengincar dana IPO Rp 48 miliar juga akan menggunakan sebagian besar hasil IPO untuk membeli lahan di Jawa Tengah.

Ekonomi membaik

Tahun ini, kondisi perekonomian yang membaik juga akan menjadi pendorong saham-saham IPO. Analis Paramita Alfa Sekuritas William Siregar lebih menyukai saham-saham emiten ritel dan keuangan. Misalnya,
PT Sari Melati Kencana, operator dari restoran cepat saji Pizza Hut. Menurut dia, sektor ini bakal terdongkrak oleh daya beli masyarakat. 

Lalu dari sektor keuangan, sejumlah anak usaha BUMN yang bakal melantai di bursa juga layak dipertimbangkan. Beberapa di antaranya adalah PT BRI Syariah, PT Bank Tabungan Pensiun Nasional syariah (BTPN syariah) dan PT Asuransi Tugu Pratama.

Menurut William, sektor keuangan dan ritel bakal kecipratan anggaran belanja politik yang besar. "Konsumsi masyarakat jadi lebih besar," ujar dia. Dari beberapa perusahaan yang bersiap IPO tahun ini, William menyarankan investor untuk mempertimbangkan saham BRI Syariah dan BTPN Syariah.

Kontan

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d