google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo IPO PT.Indah Prakasa Sentosa Tbk (INPS) | 6 April 2018 Langsung ke konten utama

IPO PT.Indah Prakasa Sentosa Tbk (INPS) | 6 April 2018

Mirae Asset Sekuritas Indonesia
Investment Information Team

IPO PT.Indah Prakasa Sentosa Tbk (INPS)

Pada hari ini 6 April 2018 PT.Indah Prakasa Sentosa (INPS) yang bergerak pada sektor perdagangan, transportasi, dan jasa logistik terpadu mencatatkan sahamnya di lantai bursa untuk pertama kalinya dengan PT Investindo Nusantara Sekuritas dan PT Jasa Utama Capital Sekuritas selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek utama.

INPS mengincar dana dari Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp41,40 miliar, INPS akan melepas 150 juta saham dengan harga penawaran saham perusahaan sebesar Rp276.

Portofolio pelanggan INPS saat ini terdiri dari Pertamina sebagai pelanggan terbesar dan berbagai perusahaan manufaktur, logistik, pelayaran, perminyakan, seperti NSK Bearing Manufacturing, PT Softex Indonesia, PT Fastrata Buana, PT Pelindo Energi Logistik, PT Baria Bulk Terminal, PT Perusahaan Pelayaran Gurita Lintas Samudra, PT Indorama Venture Indonesia dan PT Shell Indonesia.

Periode 2016, perseroan membukukan pendapatan Rp 277,53 miliar, laba usaha Rp 8,38 miliar, dan rugi bersih Rp 19,16 miliar.Hingga September 2017, total pendapatan perseroan mencapai Rp 218,02 miliar, laba usaha Rp 3,85 miliar, dan rugi bersih Rp 14,44 miliar.

Rencana penggunaaan dana IPO 44% digunakan untuk mengakuisisi PT.Jono Gas Pejagawalan dan 56% sisa dana IPO tersebut digunakan untuk menambah modal kerja perseroan.

Dengan adanya rencana akuisisi PT Jono Gas Pejagalan diharapkan INPS dapat menambah bidang usahanya saat ini, dengan perluasan di bidang distributor elpiji.

Pasca IPO nanti, INPS berencana menggelar rights issue di tahun 2019 mendatang untuk membangun terminal penampungan bahan bakar minyak (BBM) di Balikpapan, Kalimantan Timur, total kebutuhan dana untuk proyek tersebut sebesar Rp200 miliar.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...