PT Multipolar Tbk (MLPL) sepanjang tahun 2017 berhasil membukukan penjualan sebesar Rp17,1 triliun. Hasil penjualan ini sebagian besar disumbangkan oleh anak usaha MPPA, Multipolar Technology dan Mbiz.
Namun demikian, di tengah tantangan kondisi ritel nasional di tahun 2017, Multipolar justru mencatatkan kerugian bersih sebesar Rp1,2 triliun (Rp1,8 triliun termasuk kepentingan non-pengendali).
Kerugian Multipolar menurut keterangan Benny Haryanto, Chief of Investor Relations MLPL disebabkan oleh kerugian yang dicatat di beberapa anak usaha dan entitas asosiasi, di antaranya MPPA dan First Media, sementara anak usaha dan entitas asosiasi Multipolar lainnya mencatat kinerja yang terus membaik.
"Tahun 2017 lalu merupakan tahun yang penuh tantangan bagi industri ritel nasional," kata Benny dalam keterangan pers yang diterima, Rabu.
Ia juga menuturkan penurunan tingkat konsumsi dirasakan oleh sebagian besar pengusaha ritel, tidak terkecuali MPPA, yang membukukan penjualan sebesar Rp 12,6 triliun pada tahun 2017.
Dalam menghadapi kondisi ini, manajemen MPPA telah mengambil beberapa langkah strategis, termasuk di antaranya penerapan strategi harga yang lebih kompetitif, optimalisasi pilihan produk yang ditawarkan dan efisiensi operasional.
Dalam mengeksekusi langkah-langkah ini, di tahun 2017 MPPA melakukan konsolidasi struktur keuangan untuk menempatkannya dalam posisi yang lebih kuat di tahun-tahun mendatang.
Sementara di segmen TMT (Teknologi, Multimedia dan Telekomunikasi), entitas asosiasi perseroan yakni First Media (KBLV) mencatat pendapatan konsolidasian sebesar Rp982 miliar di tahun 2017.
Multipolar berkeyakinan bahwa kinerja kedua usaha ini akan membaik seiring dengan membaiknya perekonomian nasional serta makin menguatnya unit-unit usaha yang relatif baru. (end)
IQPLUS
Komentar
Posting Komentar