IQPlus, (18/04) - Obligasi PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo mengalami kelebihan permintaan hingga 1,5 kali menyusul besarnya minat investor dalam masa penawaran awal obligasi sejak 23 Maret-10 April 2018.
"Penerbitan Obligasi Berkelanjutan II Indosat Tahap III Tahun 2018 diterima positif oleh pasar. Dana hasil penerbitan obligasi itu bakal digunakan untuk 'refinancing'," kata Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo Deva Rachman dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Dikatakan, perusahaan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Indosat Tahap III Tahun 2018 dengan rencana awal sebesar Rp2 triliun.
Penerbitan obligasi itu karena besarnya minat investor dalam masa penawaran awal obligasi (bookbuilding) yang berlangsung sejak 23 Maret 2018 sampai 10 April 2018 dimana permintaan mencapai Rp3,05 triliun, Indosat Ooredoo memutuskan meningkatkan jumlah emisi final obligasi tersebut menjadi sebesar Rp2,719 triliun.
Obligasi ini merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) senilai total Rp9 triliun yang telah dimulai sejak tahun 2017.
Obligasi emiten dengan kode saham ISAT tersebut memiliki peringkat idAAA dari Pefindo. Obligasi Berkelanjutan II Indosat Tahap III Tahun 2017 ini memiliki beberapa jangka waktu yaitu Seri A selama 370 hari, Seri B selama 3 tahun, Seri C selama 5 tahun, Seri D selama 7 tahun, dan Seri E selama 10 tahun.
Tingkat suku bunga (coupon) terdiri atas Seri A sebesar 6,05 persen per tahun, Seri B sebesar 7,40 persen per tahun, Seri C sebesar 7,65 persen per tahun, Seri D sebesar 8,20 persen per tahun, dan Seri E 8,70 persen per tahun.(end)
Komentar
Posting Komentar