Perseroan mengungkapkan, pinjaman ini menggenapi jumlah yang sudah dikucurkan tahun sebelumnya, menjadi US$ 150 juta dengan bunga 3% per tahun. Direktur Keuangan DOID, Eddy Porwanto mengatakan, fasilitas pinjaman ini untuk mendukung modal kerja dan mendukung pertumbuhan Buma. Soalnya, kondisi pasar batubara yang tengah bergairah sayang untuk dilewatkan.
Baru-baru ini, BUMA berhasil mengantongi kontrak dengan PT Tanah Bumbu Resource, PT Angasana Jaya Energi dan PT Insani Baraperkasa. Total kontrak baru ini naik dari US$ 5 miliar menjadi US$ 6 miliar. Dengan adanya pinjaman baru ini, BUMA berharap bisa mengantongi kontrak baru dan menggaet pelanggan baru.
Sebagai informasi, tahun ini PT Delta Dunia Makmur Tbk membidik pertumbuhan kinerja di atas 10% dibanding 2017. Melalui anak usahanya, PT Bukit Makmur Mandiri Utama atau BUMA, DOID menargetkan volume pengupasan atau overburden range menjadi 375 juta hingga 425 juta bank cubic meter (BCM).
Kata Eddy Porwanto, pada tahun 2017, DOID merealisasikan produksi batubara sebanyak 40,2 juta ton. Angka tersebut naik 14,53% dibandingkan pencapaian tahun 2016. Eddy menambahkan, tahun 2018 perusahaannya menargetkan produksi batubara menjadi 45 juta-50 juta ton atau naik antara 11,94%-24,37% dari tahun 2017.
NERACA
Komentar
Posting Komentar