PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) merombak susunan komisaris pada rapat umum pemegang saham tahunan (RUPTS) dan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang digelar di Kota Serang, Rabu,
"Pemegang saham menyetujui perubahan dewan komisaris dengan memasukkan Agus Ruswendi sebagai Komisaris Utama menggantikan Zulkarnain, dan memasukkan Titi Khoiriah sebagai Komisaris Independen menggantikan Agus Erhan. Sementara Ranta Soeharta dan Media Warman tetap sebagai komisaris," kata Direktur Utama Bank Banten Fahmi Bagus Mahesa usai RUPTS dan RUPSLB.
Sementara Susunan Direksi tidak ada perubahan, tetapi sebagai Direktur Utama Fahmi Bagus Mahesa, Wakil Direktur Utama Oliver Richard W. Mambu, Bambang Mulyo Atmojo, Jaja Jaskasih dan Kemal Idris sebagai Direktur.
RUPST dan RUPSLB Bank Banten menyetujui dan mengesahkan laporan tahunan periode 2017 serta memutuskan untuk melakukan perubahan anggaran dasar serta mengangkat jajaran pengurus perseroan yang baru, dan akan efektif setelah mendapat persetujuan Uji Kemampuan dan Kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Kinerja keuangan Bank Banten Tahun 2017 yang telah dipublikasikan menunjukkan perbaikan. Pertumbuhan yang berkelanjutan serta strategi perusahaan untuk pengembangan bisnis merupakan arahan dan kebijakan direksi Bank Banten untuk perbaikan kinerja Bank Banten.
Sejumlah indikator kinerja keuangan Bank Banten menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan. Pertumbuhan kredit yang diberikan meningkat sebesar 56,32 persen (yoy) dari Rp3,27 triliun pada 2016 menjadi Rp5,11 triliun pada 2017 yang dihasilkan dari pengembangan bisnis baru yaitu kredit konsumer dan kredit komersial.
Pertumbuhan penghimpunan dana pihak ketiga meningkat sebesar 42,53 persen (yoy) dari Rp3,90 triliun pada 2016 menjadi Rp5,55 triliun pada 2017.
Pertumbuhan total Aset meningkat 45,85 persen (yoy) dari Rp5,25 triliun pada 2016 menjadi Rp7,66 triliun pada 2017 yang diperoleh dari peningkatan realisasi penyaluran kredit. "Pertumbuhan aset tersebut berada di atas rata-rata perbankan nasional yang berada di angka 9,77 persen," kata Fahmi.
Hasil dari perbaikan kinerja keuangan tersebut, kata Fahmi, diikuti dengan penurunan rugi bersih pada 2017 menjadi Rp76,3 miliar menurun 81,17 persen (yoy) dari tahun 2016 sebesar Rp405,12 miliar seiring dengan peningkatan Pendapatan Bunga Bersih (NII), peningkatan pendapat operasional lainnya danefisiensi beban operasional.
Mengenai strategi perseroan ke depan, Fahmi mengatakan tetap berkomitmen untuk memberikan layanan yang sejalan dengan kebutuhan nasabah, untuk mengakomodir kebutuhan dalam mengakses layanan perbankan yang semakin canggih.
Untuk melengkapi layanan perbankan yang mudah di akses nasabah, perseroan mengembangkan "mobile banking" dan melakukan pengembangan terhadap aplikasi perbankan "core banking" melalui pengembangan produk. (end)
IQPLUS
Komentar
Posting Komentar