google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham PTBA | 13 April 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Saham PTBA | 13 April 2018

PTBA: Continuous Solid Growth

Kondisi defisit batubara global yang berlanjut di tahun 2017 mendorong perbaikan harga batubara, dimana harga batubara Newcastle tumbuh +34,2% yoy menjadi USD88,2/ton. Positifnya harga batu-bara membawa pendapatan dan laba bersih tumbuh signifikan, masing-masing sebesar +46,9% qoq dan +105,2% qoq di 4Q17. Sementara itu, pendapatan dan laba bersih sepanjang tahun 2017 naik masing-masing sebesar +38,5% yoy dan +123,1% yoy. Kami masih mempertahankan rekomendasi BUY saham PTBA dengan target harga Rp4.000/saham seiring dengan (1) stabilnya harga batubara global sebesar ~USD100/mt, (2) struktur biaya produksi yang rendah, (3) serta kenaikan volume produksi dan penjualan. Kami melihat dampak kebijakan DMO terhadap kinerja PTBA minimal mengingat opsi yang dimiliki PTBA untuk menjual batubara dengan kadar tinggi yang dapat diekspor ke Jepang dan Taiwan dengan menggunakan harga pasar. Secara valuasi, PTBA diperdagangkan pada PER sebesar 7,7x di tahun 2018, discount 9,4% dibandingkan peers.

PTBA melaporkan kinerja yang melebihi ekspektasi PANS dan konsensus dengan pendapatan mencapai Rp19,5 triliun, naik +38,5% yoy (PANS: 102,0%; Konsensus: 106,4%). Sementara itu, laba bersih mencapai Rp4,5 triliun, tumbuh +123,1% yoy (PANS: 123,0%; Konsensus: 124,0%). Kondisi defisit batubara global mendorong perbaikan harga batubara di 2017, tercatat harga batubara Newcastle sepanjang tahun 2017 mencapai USD88,2/ton, naik +34,2% yoy (2016: USD65,7/ton) sehingga mendorong pertumbuhan ASP di 2017 sebesar +23,7% yoy menjadi Rp814.216/ton (ASP 2016: Rp658.018/ton). Cash cost masih terkendali yang didorong oleh penurunan rasio kupas menjadi 3,6x (target rasio kupas 2017: 4,5x) serta biaya jasa penambangan dari PAMA sehingga marjin laba bersih mencapai 23,0% di 2017. Secara kuartalan, kinerja PTBA menguat dengan pendapatan dan laba bersih tumbuh masing-masing sebesar +46,9% qoq dan +105,2% qoq, didukung oleh (1) kenaikan harga jual rata-rata sebesar +43,3% qoq; serta (2) volume penjualan sebesar +8,5% qoq, serta (3) kompensasi biaya transportasi batubara sebesar USD7,5/ton dari PLN.

Volume produksi dan penjualan tercatat tumbuh masing-masing sebesar +23,5% yoy dan +13,9% yoy sepanjang tahun 2017. Kami memperkirakan volume produksi dan penjualan tumbuh masing-masing sebesar 8% dan 10% di tahun 2018-19 didorong oleh perluasan jalur angkut kereta api yang berpotensi meningkatkan volume pengangkutan batubara. Manajemen akan membuka tambang Airlaya di 2018 yang memiliki cadangan batubara dengan kadar kalori tinggi sebesar 70-80 juta ton, dengan kapasitas produksi sebesar 2 juta ton di 2018.

Positive outlook di tahun 2018. Kami melihat dampak kebijakan DMO terhadap kinerja PTBA minimal mengingat opsi yang dimiliki PTBA untuk menjual batubara dengan kadar tinggi (6.400 CV dan 6.700 CV) yang dapat diekspor ke Jepang dan Taiwan dengan menggunakan harga pasar. Sementara itu, manajemen memperkirakan porsi penjualan domestik di tahun 2018 sebesar 53% dimana sekitar 6 juta ton (25% DMO) dijual kepada PLN menggunakan harga DMO. Penjualan batubara domestik di atas DMO akan menggunakan harga pasar sehingga dampak kebijakan DMO minimal terhadap pertumbuhan kinerja PTBA. Manajemen menganggarkan capex sebesar Rp8,8 triliun di tahun 2018 dimana sebagian besar akan digunakan untuk proyek pembangkit listrik Sumsel 8 serta penambahan kapasitas conveyor. Sebagai informasi, PTBA akan membagikan dividen payout ratio sebesar ~75% setara dengan  Rp312,8/ lembar atau setara dengan dividend yield sebesar 9,2%.

Mempertahankan rekomendasi BUY dengan target harga Rp4.000. Kami memperkirakan harga batubara global Newcastle yang masih dalam tren positif serta kenaikan volume produksi berpotensi mendorong kinerja PTBA, dimana marjin laba bersih diprediksi stabil berada di level 21-22% sepanjang tahun 2018-19. Pertumbuhan volume produksi di 2018-19 diperkirakan akan mencapai sebesar +7-8% akan didukung oleh peningkatan kapasitas pengangkutan kereta api sebesar +21% yoy menjadi 23,1 juta ton. Kenaikan volume penjualan serta strategi efisiensi biaya diharapkan dapat mengurangi potensi tekanan harga jual rata-rata dari implementasi kebijakan DMO. Efisiensi biaya ini akan tercapai dengan stabilnya rasio kupas sebesar 4,3x. Sementara itu, pengembangan bisnis pembangkit listrik serta gasifikasi akan memperkuat kinerja PTBA di masa mendatang terutama dalam menghadapi volatilitas harga batubara global. Oleh karena itu, kami mempertahankan rekomendasi BUY dengan target harga Rp4.000 seiring dengan stabilnya harga batubara Newcastle sebesar USD92/mt sepanjang tahun 2018-19. Risiko investasi terkait rekomendasi kami adalah (1) kenaikan produksi di sejumlah negara produsen batubara dunia seiring dengan positifnya harga batubara global dan membaiknya cuaca serta (2) kecenderungan turunnya konsumsi batubara di 2Q18. Secara valuasi, PTBA diperdagangkan pada PER sebesar 7,7x di tahun 2018, discount 9,4% dibandingkan peers.          

PANIN SEKURITAS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d