Menteri BUMN Rini M Soemarno resmi menandatangani akta pengalihan saham seri B milik Negara sebesar 56,96% di PGAS kepada PT Pertamina (Persero). Dengan ditandatanganinya akta tersebut, maka Holding BUMN Migas resmi berdiri dengan Pertamina sebagai induk perusahaan (holding) dan PGAS sebagai anggota holding. Langkah selanjutnya adalah proses integrasi PT Pertagas yang merupakan anak usaha Pertamina ke bawah PGAS. Sehingga PGAS akan menjadi Sub-Holding Gas di bawah Pertamina dan PT Pertagas di bawah PGAS. Dengan masuknya PT Pertagas ke bawah PGAS maka PGAS akan menjadi pengelola midstream sampai distribusi dan niaga gas. Selain itu dengan masuknya PT Pertagas di bawah PGAS, kedepan akan menguntungkan bagi PGAS, karena sebagai induk maka PGAS akan mendapatkan kontribusi pendapatan dan laba bersih dari PT Pertagas.
Secara teknikal, PGAS saat ini sedang berkonsolidasi. Kondisi ini terlihat dari indikator teknikal MACD yang bergerak cenderung mendatar. Apabila PGAS dapat break out dengan menembus keatas short term down trend resistance di level 2400, maka saham ini berpeluang menuju target terdekat di kisaran level 2490-2530. Dan jika nantinya penguatan saham ini dapat berlanjut, maka PGAS akan menuju target selanjutnya di level 2760.
Rekomendasi: Buy jika break out 2400. Batasi resiko apabila kembali turun dan gagal bertahan di 2280, karena akan mematahkan trend naik saham ini.
StepTrader
Komentar
Posting Komentar