Analisa Saham INTP
Indo Premier on Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) 03/22/2018FY17 EBIT and earnings missed estimates
- INTP melaporkan pendapatan 4Q17 sebesar IDR3.9tn (-1% q-q, -2% y-y), membawa pendapatan 2017 menjadi Rp14.4tn (-6% y-y), terhitung 99% dan 98% dari perkiraan konsensus kami masing-masing. Selama tahun 2017, pendapatan dari semen menurun 3% y-y menjadi IDR12.8tn, terutama karena penurunan 6% di ASP tetapi sebagian diimbangi oleh pertumbuhan volume 3%. Secara q-q, meskipun volume keseluruhan datar, harga masih turun 2% q-q di 4Q17. Di segmen ready-mixconcrete (RMC), di belakang kekuatan SMGR IJ (IDR10.025, BELI) dalam proyek infrastruktur pemerintah, pendapatan INTP adalah 24% lebih rendah y-y di tahun 2017.
- Mengingat laba kotor menurun dan biaya operasional meningkat (+ 17% y-y), EBIT turun 49% y-y menjadi Rp1,9 triliun, membentuk hanya 85% dan 86% dari perkiraan konsensus kami masing-masing. Opex terkejut dengan kerugian akibat biaya transportasi dan biaya gaji yang lebih tinggi dari perkiraan. Biaya transportasi sebagai persentase penjualan naik dari 11,4% pada tahun 2016 menjadi 13,5% pada tahun 2017 (vs perkiraan 2017 sebesar 12,5%) karena pertumbuhan volume INTP terutama berasal dari luar pasar dalam negeri (+ 13% di Jawa Timur vs + 4% di wilayah Jawa Barat).
- Valuasi: HOLD dengan TP Rp15,600
Mirae Asset
Komentar
Posting Komentar