Improved performance yet challenging prospect in 2018
- Indofood Sukses Makmur (INDF) melaporkan pendapatan Rp70,18 triliun atau meningkat 5,3% YoY. Karena COGS naik sedikit lebih tinggi daripada pendapatan, laba kotor secara keseluruhan meningkat 2,7% menjadi Rp19,9 triliun. Hal ini semakin mendorong laba operasional tumbuh sebesar 3,5% YoY. Di sisi lain, pendapatan operasional lainnya melonjak sebesar 38,4% yang sebagian besar disebabkan oleh laba bersih devisa sebesar Rp 152,2 miliar dari penurunan utang valas AS (-11,5%). Sementara itu, laba bersih rata-rata YoY (+ 0,6%) pada efek basis yang tinggi karena INDF membukukan pendapatan sebesar Rp414 miliar dari operasi yang dihentikan (China Minzhong) pada tahun 2016.
- Produk Bermerek (+ 5,2% YoY) adalah penyumbang pendapatan terbesar dari 50,3% pendapatan dan 64,3% dari EBIT. Bogasari mencatat pertumbuhan volume 4% dengan pendapatan kecil meningkat (+ 0,9%). Harga terigu rendah menyeret ASP-nya. Tepung terigu menyumbang 22,2% dari pendapatan INDF (-0,3% YoY) dan 14,8% dari EBIT perusahaan. Agribisnis menikmati harga CPO yang tinggi (rata-rata USD $ 717) dan naiknya produksi (+ 1%). Divisi ini mewakili 19,5% dari pendapatan INDF dan 18,6% dari EBIT. Terakhir, bisnis Distribusi menghasilkan penjualan dan EBIT tumbuh sebesar 5,6% dan 14,6%, terutama, dimana 8% dan 2,3% dari total Pendapatan dan EBIT.
- Valuasi: HOLD dengan TP Rp7,800
Mirae Asset
Komentar
Posting Komentar